21.2 C
Madura
Rabu, Mei 8, 2024

Mahasiswa UB Bantu Petani Lakukan Pengecekan Kesuburan Tanah

Must read

- Advertisement -
Redaksi
Redaksihttps://mediamadura.com
Media online yang menyajikan informasi seputar Madura. Bernaung dibawah PT Media Madura Group.

Pamekasan, (Media Madura) – Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang membantu petani melakukan pengecekan kesubuhan tanah warga di Desa Gagah, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2023).

Mahasiswa peserta program MMD (Mahasiswa Membangun Desa) ini melakukan pengecekan kesuburan tanah dengan PH-meter dan pengukur suhu, dengan mendatangi lahan pertanian warga di desa itu.

“Dengan melakukan pengecekan seperti ini, maka kita akan mengetahui kondisi kesuburan tanah di desa itu, sehingga teknik perawatan saat akan bercocok tanam akan lebih mudah karena kita telah mengetahui kondisi kesuburan tanah yang hendak ditanami ini,” kata juru bicara mahasiswa itu, Ila Haque.

Ila merupakan satu dari tiga orang mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya peserta program MMD di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan yang terjun langsung ke lahan pertanian warga untuk melakukan pengecekan kesuburan tanah warga di desa itu.

Salah satunya, seperti yang dilakukan di lahan pertanian tanaman pisang milik Arianti di Dusun Daporah di desa itu.

Di lahan seluas 7 kali 20 meter ini, keempat mahasiswa itu langsung mengambil sampel tanah di lima titik berbeda.

“Pengambilan sampel kira-kira pada kedalaman sekitar 10 Cm. Jangan terlalu dangkal atau terlalu dalam,” kata mahasiswa lain Kamilia Andiri kepada Ketua Kelompok Tani Untung Abadi Misnadi, yang turut mendampingi mahasiswa peserta MMD itu.

Usai mengambil sampel, keempat orang mahasiswa ini selanjutnya melakukan pengecekan dengan PH meter setelah menempatkan tanah sampel dari lima titik berbeda itu pada wadah berisi air.

Hasilnya diketahui bahwa kesuburan tanah itu antara 7,31 hingga 7,56 atau masuk kategori subur.

“Karena tanah yang masuk kategori subur itu, antara 6,5 sampai 7,5. Jika di bawah 6,5 maka tingkat keasamannya tinggi dan memerlukan treatmen khusus apabila hendak ditanami tanaman, semisal harus menyeratakan kapur dolomit saat bercocok tanam agar tingkat keasaman tanah berkurang,” kata Erwin Budi yang juga menjelaskan hasil pengecekan kesuburan tanah warga yang dilakukan oleh peserta MMD ini.

Para petani di dusun ini mengaku senang dengan kegiatan itu. Selain memberikan wawasan baru tentang cara mengetahui kandungan keasaman tanah, juga bisa mengetahui cara mengecek kesuburan tanah, sehingga petani bisa memiliki pandangan tentang teknik pengelolaan dan pemupukan yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat kesuburan tanah tersebut.

Program pengecekan langsung kesuburan tanah milik petani di lima dusun di Desa Gagah, yakni Dusun Daporah, Gunung Malang, Madurasa, Balang dan Dusun Gagah ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan tentang cara mengetahui tingkat kesubuhan tanah menggunakan PH meter yang digelar mahasiswa di desa itu sebelumnya.

“Kami sengaja meminta melakukan secara langsung dan mengajak perwakilan kelompok tani untuk melakukan pendampingan, agar kami bisa lebih paham teknik di lapangan secara langsung nantinya,” kata Ketua Kelompok Tani Untung Abadi, Misnadi.

Desa Gagah merupakan satu dari enam desa di Kabupaten Pamekasan yang menjadi sasaran kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa Universitas Brawijaya Malang yang diberi nama ‘Mahasiswa Membangun Desa/MMD-1000’.

Desa yang berpenduduk sebanyak 994 jiwa ini terdiri dari lima dusun, yakni Dusun Daporah, Madurasa, Gunung Malang, Balang dan Dusun Gagah dan mayoritas bekerja sebagai petani.

MMD menyasar seribu desa di Jawa Timur dengan jumlah total mahasiswa yang mengikuti program ini sebanyak 14 ribu orang. (Rls/Ist)

- Advertisement -
spot_imgspot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article