28 C
Madura
Rabu, Februari 12, 2025

AI Bidang Kesehatan

Must read

- Advertisement -
Redaksi
Redaksihttps://mediamadura.com
Media online yang menyajikan informasi seputar Madura. Bernaung dibawah PT Media Madura Group.

Oleh : dr. Ratna Hermawati

Topik tentang Artificial Intellegence (AI) lumayan awet bertengger di benak saya, sampai postingan yang saya buat di medsos lebih dari dua tulisan. Baru-baru ini saat sedang menyimak LinkedIn, saya baru tahu ada yang namanya Google Health, dan sekarang Google sedang mengujicoba pemakaian AI di dalamnya.

Mari kita tidak antipati dulu, saya percaya AI tidak akan menggantikan dokter tapi dokter yang tidak menggunakan AI mungkin tergantikan. Teknologi AI sendiri sudah kita kenal sejak kemunculan telemedicine dan chatbot WA. Semua issue per-AI-an ini jatuhnya akan ke metode yang dianggap lebih “cepat-mudah-murah”.

Jadi saya “berdialog” dengan Gemini AI tentang hal ini. Saya tanya ke dia, menurutnya, apa keuntungan dan kerugian penerapan teknologi AI dalam dunia kesehatan. Gemini AI menjawab sebagai berikut :

Teknologi AI menawarkan beberapa manfaat seperti :

* Diagnosis yang lebih akurat dan efisien: AI mampu menganalisis data medis dengan cepat dan teliti, membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit dengan lebih tepat.

* Meningkatkan efisiensi alur kerja: AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas administratif dan repetitif, seperti pengumpulan data pasien dan penjadwalan janji temu. Hal ini memungkinkan dokter untuk fokus pada aspek klinis yang lebih kompleks dan memberikan perhatian yang lebih personal kepada pasien.

* Memperluas akses terhadap layanan kesehatan: AI dapat menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang mungkin tidak memiliki akses mudah ke dokter.

Tentu saja, terdapat pula kekhawatiran terkait penerapan AI dalam bidang medis, seperti:

* Potensi bias algoritma: Algoritma AI yang digunakan harus dipastikan bebas dari bias dan tidak memicu diskriminasi terhadap pasien tertentu.

* Keamanan data pasien: Data pasien harus dilindungi dengan ketat untuk menghindari kebocoran atau penyalahgunaan.

* Peran dokter dalam interaksi pasien: Dokter tetap memainkan peran penting dalam membangun hubungan kepercayaan dengan pasien dan memberikan empati.

Kesimpulannya, AI tidak datang untuk menggantikan dokter, melainkan untuk membantu dan melengkapi kemampuan mereka. Dokter yang mampu beradaptasi dengan teknologi AI dan memanfaatkannya dengan tepat akan menjadi pemenang di masa depan kedokteran.

Itu kata Gemini lho dan sepertinya dia dan saya seide. Secanggih apapun kemampuan diagnostiknya manusia tetaplah makhluk yang butuh empati dari manusia lain. Di situlah kita, sebagai dokter manusia harus tetap berperan.

Mari kita kembali lebih banyak mendengar dan menyimak daripada berbicara. Bukankah Allah menciptakan telinga lebih banyak daripada mulut?.*


*) Penulis adalah dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article