28.8 C
Madura
Jumat, Juli 26, 2024

Kronologi Perkelahian Pemuda Antar Desa di Sampang, 7 Orang Terluka

Must read

- Advertisement -
Redaksi
Redaksihttps://mediamadura.com
Media online yang menyajikan informasi seputar Madura. Bernaung dibawah PT Media Madura Group.

Sampang, (Media Madura) – Perkelahian pemuda antar desa di Sampang, Madura, Jawa Timur, menyebabkan tujuh orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka parah.

Insiden berdarah itu terjadi di Desa Pekalongan, Kecamatan Kota Sampang, pada Selasa (3/10/2023) sekitar pukul 19.30 WIB.

Sekelompok remaja dari Desa Pekalongan dengan Desa Banyumas terlibat cekcok. Hal ini dipicu lantaran kesalah pahaman soal perempuan.

“Ada kesalah pahaman terkait asmara sehingga berujung perkelahian,” kata Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto, Rabu (4/10/2023).

Sujianto mengatakan, akibat perkelahian tersebut tujuh orang mengalami luka parah akibat sebetan senjata tajam. Termasuk Pj Kepala Desa Gunung Maddah Mohammad Anwar (48), warga Desa Pekalongan.

Ia menjelaskan, saat itu keponakan Mohammad Anwar bernama Farhan (30), warga Pekalongan, dihadang sekelompok pemuda ketika menjemput sang pacar di Desa Banyumas.

Korban dikeroyok namun sempat melarikan diri ke rumah pamannya Mohammad Anwar. Farhan kemudian melaporkan tentang pengeroyokan tersebut.

“Dihadang untuk diberi tahu bahwa perempuan yang dibawa itu punya tunangan, tapi sepengetahuan korban belum bertunangan, terjadilah cekcok dan penganiayaan beruntung korban sempat menyelamatkan diri ke rumah pamannya,” terangnya.

Usai mendengar peristiwa itu, Mohammad Anwar berupaya memediasi dengan tokoh sesepuh Desa Banyumas. Namun upaya itu gagal lantaran sekelompok pemuda Banyumas datang dengan membawa senjata tajam dan menyerang rumah Mohammad Anwar.

Akibatnya, korban dan keluarganya terluka dibagian tangan dan kepala akibat sebetan senjata tajam.

Ketujuh orang yang terluka berasal dari warga Desa Pekalongan dan Desa Banyumas. Diantaranya, Mohammad Anwar (48), Farhan (30), Wahyudi (17), Abdul Hawi (50), Udin (30), inisial DH dan S.

Kasi Humas Polres Sampang menegaskan, kejadian tersebut saat ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Sebab, kedua kelompok pemuda antar desa telah bertemu di Mapolres Sampang pada Rabu siang.

Pertemuan itu didampingi tokoh sesepuh dan dihadiri oleh Muspika, Muspida, Kapolres Sampang, Dandim 0828, serta Sekretaris Daerah Pemkab Sampang.

“Mereka bersepakat damai untuk diselesaikan secara kekeluargaan,” ungkapnya.

Kendati begitu, pihaknya tetap melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dan motif dibalik peristiwa tersebut meski tidak satupun pihak melaporkan ke polisi.

Reporter : Ryan
Editor : Arif

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article