21.9 C
Madura
Kamis, Desember 5, 2024

Bupati Mas Tamam Semangati Desa Berkembang di Pamekasan

Must read

- Advertisement -
Redaksi
Redaksihttps://mediamadura.com
Media online yang menyajikan informasi seputar Madura. Bernaung dibawah PT Media Madura Group.

Pamekasan, (Media Madura) – Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam memastikan sudah tidak ada lagi desa berstatus tertinggal di Bumi Gerbang Salam.

Kepastian tersebut, berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2021, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI.

Diketahui, Pamekasan memiliki 11 kelurahan dan 178 desa yang tersebar di 13 kecamatan. Bupati Baddrut Tamam merinci, 5 desa merupakan desa mandiri, 40 desa maju, dan 133 desa berkembang.

Hal itu, Mas Tamam ungkapkan di hadapan seluruh kepala desa saat menggelar Pembekalan dan Pembinaan Kepala Desa, di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Kamis (16/6/2022) kemarin.

Pada pertemuan itu, Mas Tamam menyemangati para kepala desa, utamanya desa yang statusnya berkembang untuk menjadi desa maju.

“Tugas kita sekarang (kades, red) kalau desanya masuk yang berkembang, jangan berhenti di situ. Terus kembangkan agar bisa menjadi desa yang maju dan mandiri,” ungkapnya.

Dia berharap, pemerintah desa harus mengubah pola pikir lama yang orientasinya hanya untuk mendapat bantuan pemerintah sehingga rela memasukkan desanya sebagai desa tertinggal dengan tanpa melakukan inovasi, dan kreasi untuk kemajuan desanya.

Dikatakan, pihaknya akan memberikan reward bagi desa yang masuk kategori maju dan mandiri untuk mendorong mengubah pola pikir lama yang tidak produktif tersebut. Hal itu telah dilakukan sejak tahun 2021 dengan reward hingga Rp 500 juta untuk satu desa.

“Sekarang kita dorong reward Rp 250 juta dan Rp 500 juta untuk diberikan kepada desa yang maju. Desa Panempan tahun kemarin mendapat Rp 500 juta, maksud saya belajar ke Panempan bagaimana bisa dapat Rp 500 juta,” tandasnya.

Menurutnya, Panempan masuk dalam kategori desa mandiri dengan menejemen dan pengelolaan yang baik. Sehingga, Desa Panempan nantinya diharapkan bisa menjadi desa percontohan di Kabupaten Pamekasan.

“Tujuannya fastabiqul khairot, berlomba-lomba kita semua memberikan pelayanan, pengayoman, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelayanan yang lebih baik,” katanya.

Bupati dengan sederet prestasi ini menjelaskan, pemerintah desa bisa mendorong menjadi desa maju dan mandiri dengan melakukan program yang fokus pada satu hal. Misalnya di bidang kesehatan, masyarakat yang tidak tercover Kartu Indonesia Sehat, dan BPJS yang dibiayai APBD kabupaten di desa tersebut bisa dicover dengan dana desa.

“Langsung bilang kepada masyarakat, kalau saya jadi kepala desa tidak ada masyarakat yang tidak dilayani dan tidak mendapatkan BPJS. Itu top kalau bisa begitu,” jelasnya.

Dia menuturkan, pemimpin tidak bisa membuat seluruh masyarakatnya puas, termasuk kepala desa atau bupati. Sehingga standart yang harus ditanam kuat adalah pantas bukan puas.

“Karena kalau puas, terkadang kepada diri sendiri saja tidak puas. Maka standart-nya pantas,” pungkasnya. (Zainol/Arif)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article