Oleh: Fathorrozi
*) Penulis adalah Wakil ketua HMPS PBA, Mahasiswa PBA IAIN Madura.
Dalam catatan sejarah, raja Namrud adalah sosok raja yang zalim, kejam, dan sombong. Dia berkuasa selama 400 tahun dengan kekuasaan dan kekayaan yang melimpah sehingga dia tidak mengenal tuhan. Bagi dia agama itu hanyalah candu, sama seperti orang yang mabuk narkoba, karena bagi dia agama hanyalah opium, manusia yang stress, manusia yang depresi.
dengan kekayaannya yang berlebihan diapun berkuasa di muka bumi ini, bahkan dia sampai menyatakan dirinya sebagai tuhan. Maka setiap orang yang datang kepadanya untuk meminta makanan, dia pasti bertanya “siapa tuhanmu?”maka mereka pasti menjawab “engkau wahai rajaku”, maka si raja Namrud itu memberikan makanan kepada mereka.
Oleh sebab itu Allah subhanahu wa ta’ala murka kepada raja Namrud yang sudah menjadi sombong karena kekuasaannya itu, maka Allah menciptakan mahluk yang kecil berupa nyamuk lalu Allah kirimkan kepada Namrud untuk melenyapkannya. Maka dengan kuasa Allah nyamuk tersebut masuk ke dalam tubuh Namrud melewati lubang hidungnya dan nyamuk tersebut bertahan di kepala Namrud untuk menyiksanya dengan gigitannya. Akhirnya dia tidak tahan dengan gigitannya itu lalu dipukul-pukullah kepalanya, sampai pada akhirnya si Namrud tersebut mati dengan sebab nyamuk itu.
Dari kisah di atas Allah ingin menunjukkan kepada manusia bahwa mudah bagi Allah untuk melenyapkan makhluk-makhluk-Nya yang sombong dan merasa dirinya gagah perkasa. mereka tidak sadar bahwa mereka sudah terkena penyakit amnesia sehingga lupa bahwa dia hanyalah makhluk yang tidak ada apa-apanya, semuanya adalah ciptaan Allah. Termasuk paru-paru, dan hembusan nafas yg dimiliki itu adalah ciptaan Allah.
Maka ketika kita kaitkan dengan virus corona (covid-19) kita tahu bahwa virus ini juga merupakan mahluk ciptaan Allah yang bisa menyerang siapa saja, baik itu seorang bayi, anak-anak, orang dewasa, maupun orang lansia. Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China, kemudian menular begitu cepat dan menyebar ke berbagai negara termasuk indonesia. Virus ini telah mampu membuat berbagai negara menjadi kebingungan dalam mengatasinya. Berbagai cara telah dilakukan misalnya sosial distancing atau physical distancing. Di indonesia sendiri juga melakukannya, hal itu dilakukan untuk mencegah mata rantai penyebaran virus corona (covid-19).
Penyebaran virus yang masif ini memaksa kita untuk melihat kenyataan bahwa bumi ini sedang dilanda musibah, sehingga membuat banyak sekali perubahan-perubahan, baik dari sektor ekonomi, politik, hingga pendidikan. Bahkan lebih mirisnya lagi banyak nyawa nyawa yang melayang bahkan ribuan yang disebabkan oleh virus ini.
Ketika kita berkaca pada kisah Namrud, kita mencoba menyandingkan dengan situasi dan keadaan kita hari ini, secara tidak langsung hal itu membuktikan dan menunjukkan kepada kita bahwa kemungkinan besar terbentuknya virus corona (covid-19) ini adalah merupakan bentuk teguran Allah SWT Terhadap manusia yang ada di muka bumi ini. Sehingga Allah mengirimkan makhluknya (covid-19) kepada manusia tidak ada lain tujuan adalah sebagai bentuk teguran dan peringatan untuk segera kembali ke jalan Allah SWT.
Oleh sebab itu intropeksi diri tentunya menjadi kunci utama bagi kita untuk menangkal virus tersebut, dengan cara mentaati imbauan ataupun peraturan pemerintah untuk tidak keluar rumah, berkumpul dengan massa yang banyak. Dan tidak lupa juga untuk selalu berdzikir dan berdoa kepada Allah semoga virus ini cepat terselesaikan. Entah apakah virus ini merupakan teguran atau cobaan bagi kita (untuk mengangkat derajat kita) yang terpenting kita harus berhusnudzan kepada Allah dan tetap sabar dalam menghadapi virus ini.(*)