Sampang, (Media Madura) – Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, M Zuhri melalui Kasi Tekhnis Sarana dan Prasana Jalan Syahroni, mengungkapkan biaya tagihan listrik untuk penerangan jalan umum (PJU) di wilayahnya dianggarkan sebesar Rp 8 miliar. Rabu (19/9/2018).
“Tapi dana itu belum cukup untuk bayar tagihan rekening listrik PJU selama satu tahun, makanya kami mengajukan penambahan anggaran Rp 900 juta dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2018,” ungkap Syahroni.
Menurutnya, anggaran pembayaran tagihan listrik PJU relatif cukup tinggi dan selalu meningkat tiap tahun. Buktinya, di tahun 2017 sebesar Rp 6,8 miliar dan 2018 Rp 8 miliar. Besaran tagihan listrik ini sesuai dengan tarif pemakaian tegangan listrik PJU.
Naiknya tagihan listrik tiap tahun dikarenakan seiring adanya penambahan atau pemasangan PJU baru di sembilan kecamatan. Diantaranya, Pangarengan, Camplong, Tambelangan, dan Sreseh. Setiap wilayah dipasang 40 titik PJU.
Tak hanya itu, ada juga penambahan PJU dari Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) di 214 titik yang terpasang di Jalan Rajawali, Jalan Raya Pangarengan, dan Jalan Sampang-Omben. Jika dikalkuasi biaya tagihan listrik sekitar Rp 570 juta per bulan.
“Jumlah total PJU di Kota 6.435 titik, tersebar di wilayah Kota dan kecamatan, titik lokasi tegangan listrik yang digunakan tidak sama, antara 450 watt dan 500 watt,” jelasnya.
Syahroni menuturkan, tingginya pembayaran tagihan listrik PJU disebabkan karena beberapa faktor. Yakni, 60 persen PJU tidak menggunakan meterisasi dan banyak temuan terkait
dengan pemasangan PJU liar atau illegal oleh masyarakat. Mayoritas pemasangan dilakukan dengan mencantol aliran listrik dari PJU yang ada di lokasi.
“Kami minta masyarakat tidak memasang PJU liar agar tagihan rekening listrik tidak membengkak, paling banyak pemasangan liat ada di wilayah bagian tengah dan utara Sampang,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, Dishub terus berupaya menghemat anggaran pembayaran listrik PJU dengan mengganti lampu PJU dari konvensional menjadi lampu hemat energi Light Emitting Diode (LED). Meliputi, PJU di jalan protokol, jalan kabupaten, dan jalan poros desa.
Untuk tahap awal penggantian lampu
LED akan direalisasikan di wilayah kota. Penggantian lampu PJU dengan LED akan menghemat pembayaran listrik hingga sekitar Rp 400 juta per tahun.
”Sistem tagihan listrik PJU LED tidak lagi pakai meteran, tapi sudah komputerisasi berdasarkan konsumsi, maka otomatis akan diketahui berapa lama PJU hidup, mati dan jumlah pemakaiannya,” pungkasnya.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor : Zainol