Pamekasan, (Media Madura) – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam menghadiri undangan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat, dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2023.
Acara tersebut digelar di Mandhapa Aghung Ronggosukowati, selasa (28/2/2023) malam. Perayaan HPN kali ini oleh PWI Pamekasan dikemas Resepsi Puncak HPN dan Pentas Musik Forum Kearifan Lokal se Pamekasan.
Bupati Mas Tamam, sapaan akrab Baddrut Tamam hadir ke acara itu disambut langsung Ketua PWI Pamekasan, Tabri S Munir. HPN kali ini, mengangkat tema Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat.
Secara khusus, Mas Tamam mengucapkan selamat Hari Pers Nasional 2023 dan Hari Ulang Tahun ke 77 untuk PWI.
Mas Tamam berharap ke depan pers di Bumi Gerbang Salam selalu menciptakan iklim informasi yang damai. Sebab, media menjadi tumpuan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang valid dan mendidik.
Sebaliknya, media yang menyajikan berita yang kebenarannya tak bisa dipertanggungjawabkan akan menimbulkan perpecahan.
“Kalau atmosfer negatif yang kita suguhkan kepada anak-anak kita, maka 2045 mimpi besar Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ketiga di dunia bisa ambyar, dan yang menjadi faktor ambyar itu karena kita yang meretakkan nilai-nilai kebangsaan dan kesetiakawanan antar kita semuanya,” katanya.
Mantan anggota DPRD Jawa Timur dua periode ini menyampaikan, mandat besar terhadap seorang jurnalis dalam perayaan HPN 2023 adalah melakukan transformasi sudut pandang untuk mengubah kondisi tertentu menjadi lebih baik. Tentu dengan suguhan berita yang merekatkan kesetiakawanan dan kebangsaan.
“Istilahnya bukan gempur akur begitu kira-kira, kalau akur ya akur saja, karena kalau begitu yang terjadi antar kita itu transaksi antar satu dengan yang lain, bukan cinta kasih,” tandasnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini memungkasi, revolusi industri tentu menjadi tantangan tersendiri bagi siapapun yang hidup di zaman ini, termasuk kepada seorang wartawan yang bertugas menyampaikan informasi jujur, dan terpercaya sesuai dengan kode etik jurnalistik.
“Makanya dalam hal ini kita tidak boleh main-main, karena dari kelompok tertentu nuansa meretakkan kesetiakawanan, menghilangkan jung rojung lombhung. Oleh karena itu, mari kita transformasikan isu berita yang mengajak bukan yang mengejek, berita yang merangkul, bukan berita yang memukul antar satu dengan yang lain,” ajak dia.
Dia menyampaikan selamat kepada PWI Pamekasan yang telah melaksanakan HPN dengan nuasa yang edukatif dan transformatif. Harapannya, komitmen transformasi informasi yang mendidik terjaga dengan baik untuk bersama-sama memberikan kontribusi baik kepada agama, bangsa dan negara.
“Dengan cara begitu, insyaallah kita tidak menjadi persoalan, tetapi menjadi bagian dari penyelesaian. Kenapa saya memilih pemerintahan bersih, karena saya tidak ingin menjadi persoalan bagi kebangsaan,” pungkasnya.
Pantuan di lokasi, Resepsi Puncak HPN berlangsung meriah. Selain lantunan sholawat yang diiringi musik Al banjari menggetar jiwa, penampilan musik daul juga tak kalah menghibur. (Zainol/Arif)