Pamekasan, (Media Madura) – Sepanjang tahun 2021, setidaknya ada 182 rumah rusak parah akibat amukan angin kencang yang terjadi di berbagai wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Berdasarkan data BPBD Pamekasan, angin kencang merusak rumah di 4 kecamatan dengan jumlah rumah rusak yang berbeda. Di Kecamatan Pademawu sebanyak 149 rumah, Kecamatan Proppo 12, Kecamatan Pakong 15 dan Kecamatan Pegantenan 6 rumah.
“Peristiwa angin kencang itu terjadi di sejumlah desa di 4 kecamatan tersebut,” kata analis muda kebencanaan BPBD Pamekasan, Budi Cahyono. Selasa (08/11/2022) pagi.
Berbeda dengan angin kencang yang merusak puluhan rumah, angin puting beliung juga terjadi di Pamekasan sepanjang tahun 2021. Beruntung angin puting beliung tidak terjadi di darat, tetapi terjadi di perairan.
“Kalau angin puting beliung terjadi 2 kali di tahun 2021. Kejadian puting beliung pertama terjadi di Perairan Pasean, tidak sampai ke darat dan tidak ada korban. Kedua terjadi di Capak, Kecamatan Galis daerah tambak garam tapi tidak sampai ke pemukiman dan tidak adak ada korban,” katanya.
Dikatakan Budi, rata-rata kejadian di Kabupaten Pamekasan adalah angin kencang yang banyak merusak rumah dan bangunan warga.
Sementara untuk tahun 2022 hingga bulan November ini, peristiwa bencana angin kencang sudah terjadi 4 kali di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Pegantenan, Pakong, Proppo dan Pademawu dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak 25 rumah.
Angin kencang dan puting beliung tidak hanya terjadi di Kabupaten Pamekasan, tetapi juga di 4 Kabupaten di Madura.
Terbaru, angin puting beliung juga terjadi di Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang. Setidaknya 46 rumah warga rusak parah.
Peristiwa angin puting beliung di Kecamatan Ketapang ini terjadi di Desa Paopale Laok dan di Kecamatan Banyuates terjadi di 2 desa, yakni Desa Tlageh dan Desa Lar Lar.
Reporter : Arif
Editor : Zainol