24.5 C
Madura
Jumat, Juli 26, 2024

Anggaran KONI Sampang Minim Picu Kegagalan di Porprov Jatim

Must read

- Advertisement -
Redaksi
Redaksihttps://mediamadura.com
Media online yang menyajikan informasi seputar Madura. Bernaung dibawah PT Media Madura Group.

Sampang, (Media Madura) – Ketua Komisi IV DPRD Sampang Musaddaq Chalili menyebut bukan suatu alasan minimnya anggaran dana hibah penyebab merosotnya peringkat kontingen Sampang pada Porprov Jatim ke-7 tahun 2022.

Pernyataan tersebut diungkapkan Musaddaq Chalili saat rapat kerja Komisi IV bersama Kepala Disporabudpar dan Ketua KONI Sampang terkait evaluasi pelaksanaan Porprov Jatim.

“Kalau dibilang dana terlalu kecil saya rasa itu tidak, bukan jadi alasan utama,” kata Musaddaq, Selasa (5/7/2022).

Meski diakuinya anggaran merupakan bagian pendukung dari segala sesuatunya, namun hal ini bukan menjadi alasan utama. Untuk itu, dirinya menyarankan agar KONI Sampang juga memiliki target yang lebih taktis dengan kemauan yang tekad.

Terpenting, kata dia, tiga hal dasar yang perlu dimiliki KONI Sampang sebagai wadah dari para cabor guna mensukseskan setiap pelaksanaan kontingen.

Pertama ialah harus ada kemauan besar dalam menunjang prestasi. Kedua, sarana dan prasarana yang mendukung. Ketiga, yaitu lingkungan yang harus ditingkatkan untuk menyadarkan dan membudayakan masyarakat terhadap pentingnya berolahraga guna mencetak bibit atlet baru.

“Tiga hal ini harus gayung bersambut, bagaimana mereka punya kemauan juga harus ada tempat dan biaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan itu,” ujarnya.

Diketahui, Harapan KONI Sampang masuk di urutan 20 besar pada Porprov Jatim ke-7 tahun 2022 tak terwujud. Sebab, kontingen Sampang berada di peringkat 37 dari 38 kontingen kabupaten/kota atau terendah se Jawa Timur.

Merosotnya peringkat tersebut lantaran dampak minimnya dana hibah dari Pemkab Sampang kepada KONI sebesar Rp 1,7 miliar. Anggaran itu digunakan selama pelaksanaan Porprov Jatim 2022 mencapai Rp 559 juta.

Ketua KONI Sampang H Wasik saat menghadiri rapat kerja Komisi IV menerangkan, di awal tahun anggaran pihaknya mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) ke Disporabudpar sebesar Rp 7 miliar namun hanya disetujui Rp 1,7 miliar.

Kecilnya anggaran tersebut membuat segala metode yang dipersiapkan terhambat seperti pelaksanaan Pemusatan Latihan Kabupaten (Puslatkab), pengiriman atlet ke daerah, kompetisi lokal maupun regional.

Bahkan hanya mampu menyewa tim 10 Unesa dan tidak mampu mendatangkan pelatih nasional termasuk krisisnya para atlet pemicu klasemen terendah saat Porprov ke-7. Meski begitu, pihaknya tak ingin menyalahkan pemerintah daerah yang memberikan anggaran kecil kepada KONI.

“Kami memang menargetkan 20 besar pada Porprov ke-7, tapi realitanya jauh dari harapan sehingga banyak capaian itu terhambat karena keterbatasan keuangan pemerintah daerah, terpenting kami sudah berupaya semaksimal mungkin,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disporabudpar Sampang H Marnilem mengaku, porsi anggaran yang berikan kepada KONI terbatas. Dari yang diajukan Rp 7 miliar hanya mampu Rp 1,7 miliar. Disebabkan saat itu ada pemangkasan anggaran atau refocusing yang nyaris dialami setiap OPD di lingkungan Pemkab Sampang.

Selain itu, pihaknya juga mengaku ketersediaan sarana dan prasarana untuk latihan para atlet terbatas. Sementara upaya penambahan fasilitas tidak bisa dilakukan karena anggaran yang terbatas.

“Memang tahun lalu semua OPD dipangkas anggarannya termasuk Disporabudpar yang berpengaruh ke KONI,” singkatnya. (Ryn/Arf)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article