Sampang, (Media Madura) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mencatat ada 434 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang mengajar di SD, SMP, dan SMA/sederajat di Sampang. Jumlah guru PAI itu tidak sebanding dengan jumlah lembaga sekolah.
Kepala Kemenag Sampang Juhedi, melalui Kasi Pendidikan Agama Islam (Pais) Ahmad Makki, menjelaskan jumlah lembaga sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA di Sampang mencapai sekitar 800 lembaga.
Sedangkan gurunya hanya 434 orang. Rinciannya, 363 orang berstatus PNS, 51 orang tenaga honorer, dan 20 orang tenaga sukarelawanan baru 20 orang.
“Jumlah guru PAI kurang dan tidak sebanding dengan kebutuhan, kalau gurunya 434 orang dan lembaga sekolahnya ada 800 lembaga,” ujar Makki, Selasa (22/5/2018).
Makki menyakini, kurangnya guru PAI di Sampang menghambat program pendidikan karakter akan sulit terwujud. Sebab, hal inilah membuat kerancuan, artinya guru yang bukan bidangnya bisa mengajar pendidikan agama dengan terpaksa.
Selain itu, lanjut Makki, setiap lembaga sekolah yang memiliki jumlah siswa sebanyak 90 anak maka minimal harus ada satu guru PAI. Namun, jumlah guru PAI saat ini hanya memenuhi sekitar 50 persen lembaga.
”Guru PAI terus menyusut seiring adanya masa pensiunan dan sudah beberapa tahun terakhir belum ada upaya pengangkatan guru baru,” katanya.
Dirinya berharap semakin berkurang jumlah guru PAI, pemerintah bisa memprioritas para sarjana agama diberbagai plosok desa untuk di angkat menjadi guru PAI, baik honorer maupun sukarelawanan di lembaga sekolah terdekat.
“Karena rata-rata kekuarangan guru agama dari lembaga pedesaan, mengingat para guru PAI yang ada sudah banyak pindah ke daerah perkotaan,” tandasnya.
Reporter: Ryan Hariyanto
Editor: Zainol