Pamekasan, 3/7 (Media Madura) – Warga Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang hendak melakukan perekaman elektronik kartu tanda penduduk (e-KTP) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) setempat membeludak, rata-rata Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Dikatakan oleh Kepala Dispendukcapil Pamekasan, Herman Kusnadi, warga yang melakukan perekaman pada hari pertama kerja meningkat 50 persen ketimbang hari-hari biasanya. Sebagian besar masyarakat yang melakukan perekaman adalah TKI.
“Mereka yang merekam e-KTP warga yang baru pulang merantau dari luar negeri. Seperti Malaysia dan Arab Saudi,” katanya, Senin (3/7/2017).
Membeludaknya jumlah perekam itu tambah Herman, tidak ada kaitannya dengan keberadaan blanko. Karena kekurangan blanko bisa diatasi dengan adanya surat keterangan terdaftar sebagai penduduk Gerbang Salam-slogan Kabupaten Pamekasan.
“Mereka memang tidak terekam, bukan karena kekurangan blanko,” tambahnya.
Diuraikan oleh pria yang pernah menjabat Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan itu, masyarakat yang merekam e-KTP tidak hanya datang dari wilayah pantai utara (Pantura) yang notabene menjadi kantong-kantong TKI.
“Dari daerah lain juga meningkat bukan hanya dari daerah yang memang warganya banyak merantau ke luar negeri,” urainya.
Dia mengakuinya, membeludaknya warga yang merekam e-KTP karena alat perekam yang ada di 13 kantor kecamatan sudah banyak tidak bisa berfungsi, lantaran tidak mampu mengirim data dengan cepat alias lemot. Sehingga mereka memilih datang langsung ke Kantor Dispendukcapil.
Reporter: Rifqi
Editor: Zainol