Sampang, 11/4 (Media Madura) – Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menjadi sebutan Kota Bersih, Agamis, Harmonis, Aman, Rapi, dan Indah (Bahari). Namun kondisi itu tidak sebanding dengan maraknya pelacuran bebas belakangan ini.
Longgarnya pengawasan dari aparat Kepolisian dan Satpol PP, membuat citra Kabupaten Sampang tercoreng. Pasalnya, lokasi pelacuran sendiri yang berada di taman kota tepatnya di depan kantor Pemkab Sampang Jalan Jamaludin tidak hanya dimanfaatkan pasangan muda-mudi sebagai tempat mesum.
Penelusuran mediamadura.com, pada Selasa (11/4) dini hari pukul 01.00 WIB, tampak terlihat empat sampai lima orang waria berpakaian molek sering mangkal di tempat tersebut. Bahkan, para waria itu kebiasaan mangkal hingga larut malam menjelang pukul 05.00 WIB pagi hari.
Tempat itu dimanfaatkan mereka dikarenakan kondisi yang gelap, dan juga longgarnya pengawasan dari petugas berwajib. Sehingga para waria itu dengan sesuka hati mangkal dan melayani pelanggannya.
“Ngapain takut ada razia mas, Satpol PP nya takut kalau sudah disedot,” ujar salah satu waria inisial Bunga dengan lenggang-lenggongya itu, Selasa.
Ironisnya lagi, berdasarkan pengakuan Bunga, banyak pemuda yang masih berumur 18 tahun menjadi langganannya. Dia berasal dari salah satu santri pondok pesantren.
“Kadang eksekusinya di sini (taman kota), ada yang dibawa ke tempat kos kita, mereka yang bayar lah,” jelasnya.
Mangkalnya para waria di pusat kota itu mendapat respon dari salah satu tokoh pemuda di Sampang, Moh Salim. Ia mengatakan, aparat hukum seharusnya tanggap menyikapi penyakit masyarakat. Sebab, sebagai putra daerah tidak ingin menjadi contoh buruk jika Kota Sampang tercoreng. Apalagi, lokasi pelacuran itu tak jauh berada di kediamannya.
“Jangan tidur terus polisi sama Satpol PP harus siaga berpatroli, ini akan ada banyak dampak seperti tindakan kriminal,” terangnya.
Sementara itu, Kapolres Sampang AKBP Tofik Sukendar mengaku sampai saat ini belum menerima laporan adanya lokasi yang dicurigai sebagai tempat prostitusi yang dilakukan waria. Untuk itu, pihaknya akan menindaklanjuti penyakit masyarakat tersebut.
“Soal prostitusi sampai saat ini belum memonitor secara jelas karena tidak ada laporan masuk kepada kami, tapi tidak menutup kemungkinan tetap mengantisipasi titik lokasi yang dicurigai untuk ditindaklanjuti,” tegasnya.
Reporter: Ryan Hariyanto
Editor: Ahmadi