Sampang, (Media Madura) – Kedua kalinya, Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) dan Madura Development Watch (MDW) melakukan aksi unjuk rasa di Mapolres Sampang Jalan Jamaludin, Rabu (29/6/2022).
Berbeda dari aksi sebelumnya. Demonstran melakukan aksi teatrikal rebahan di depan kepolisian sebagai bentuk protes kekecewaan terhadap penegakan hukum.
Aksi massa menuntut kasus penyelewengan pupuk subsidi yang ditangani Polres Sampang diusut tuntas dan segera menangkap mafia pupuk. Keterlibatan mafia itu tidak lepas dari kelangkaan pupuk yang terjadi di sejumlah desa di Sampang.
Korlap Aksi Buradi menuturkan, permasalahan pupuk subsidi di Kota Bahari disebabkan adanya oknum mafia yang tidak bertanggungjawab hingga menyebabkan sulitnya para petani mendapatkan pupuk subsidi.
Meski begitu, polisi masih tumpul dalam penanganan hukum atas penangkapan penyelundupan 17 ton pupuk yang terjadi di Kecamatan Banyuates pada April 2022 lalu.
“Sampai mana proses hukum penyelundupan itu, lantas apa benang merah penyebab terjadinya penyelewengan pupuk yang direncanakan dijual ke luar Madura itu,” kata Buradi.
Demonstran menuding polisi tidak serius dan seolah melindungi pihak mafia dalam penanganan kasus tersebut. Pasalnya, penyidikan kasus penyelewengan pupuk berpusar dilingkaran tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
“Itu pun hanya dikenakan wajib lapor dan tidak ditahan, kenapa penyidikan berhenti hanya pada ketiga sopir dan kernet, harus ada perkembangan baru dan mengungkap siapa dalang dibalik penyelewengan pupuk,” tegasnya.
“Usut sampai ke akar-akarnya,” imbuh orator lainnya.
Menyikapi itu, Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Irwan Nugraha menegaskan kasus penyelundupan pupuk subsidi yang ditanganinya masih terus berlanjut bahkan segera dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri.
“Nanti siang pasti keluar berkasnya (P21-red),” singkat Irwan dibalik telepone. (Ryn/Zainol)