Pamekasan, (Media Madura) – Yayasan Madura Institute (YMI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang merefleksi 3 tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Pamelasan. Diskusi tersebut digelar di cafe manifiesco jalan Jalmak pada Rabu (06/10/21) malam.
Sejumlah pembicara dihadirkan dalam diskusi tersebut, mulai akademisi dari sejumlah kampus beken di Pamekasan, praktisi yakni sejumlah anggota DPRD Pamekasan, aktivis dan sejumlah organisasi masyarakat hadir dalam diskusi ini.
Diskusi yang dipandu langsung oleh host Esa Arif itu berlangsung sangat menarik. Sejumlah pembicara memaparkan data dan fakta secara berimbang tentang jalannya pemerintahan.
Satu-persatu para pembicara memaparkan pandangannya tentang perjalan pemerintahan, mulai konsep, visi-misi, RPJMD, program kerja, capaian dan juga evaluasi untuk perbaikan.
Ketua Yayasan Madura Institute Hasan Almaduri mengatakan, FGD tersebut digelar dalam rangka membuka ruang-ruang diskusi untuk memberikan masukan kepada pemerintah Kabupaten Pamekasan.
“Ini bagian dari upaya untuk memberikan kontribusi dan masukan kepada pemerintah Kabupaten Pamekasan agar segala program bisa tercapai,” katanya.
Ditegaskan, hasil diskusi yang dihadiri oleh tokoh-tokoh penting di Kabupaten Pamekasan tersebut akan dituangkan dalam lembaran berupa rekomendasi kepada pemerintah.
Sementara itu pembina Yayasan Madura Institute Zayyadi menegaskan, FGD tersebut sebagai bagian dari ikhtiar dalam berkontribusi atas pembangunan Pamekasan.
“Kita lihat jalannya diskusi sangat dinamis, pemaparan data dan angka-angka yang akademik. Kritik dan saran terhadap pemerintah juga disampaikan dengan sangat rasional. Diskusi semacam ini penting dilakukan untuk memberikan masukan kepada pemerintah demi pembangunan kedepan,” katanya.
Dikatakan, jalannya diskusi juga menimbulkan rasa optimisme bahwa kepemimpinan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam atau yang belakangan populer dengan sebutan Mas Tamam dalam dua tahun kedepan bisa mewujudkan seluruh visi dan misinya dengan dukungan dari semua pihak.(Arf/Ist)