Pamekasan, (Media Madura) – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pamekasan, Mohammad Sahur sangat berharap kerjasama Pemkab Pamekasan dengan Madura United terkait pengelolaan Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (SGMRP) terus berlanjut.
Hal itu menyusul mundurnya Madura United sebagai pengelola stadion karena adanya penolakan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Gapura dalam forum Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD setempat beberapa waktu lalu.
Namun, menurut Sahur, tidak terdapat poin atau pasal yang melanggar dalam perjanjian kerjasama antara Pemkab Pamekasan dengan Madura United setelah melihat dan mengkaji dokumen-dokumen perjanjian tersebut.
“Akhirnya kami menyimpulkan bahwa dalam rangka menjaga bangunan kita dan berfungsi sesuai dengan keinginan awal, kita sepakat bahwa pengelolaan stadion itu dipihakketigakan,” kata Sahur kepada media di Pamekasan, Kamis (6/2/2020).
Alasan Sahur meminta stadion tetap dikelola pihak ketiga karena pertimbangan anggaran pada APBD kabupaten. Menurutnya, perawatan stadion setiap tahunnya mencapai Rp 850 juta. Dinilai, anggaran sebesar itu lebih efektif dan bermanfaat jika dialihkan ke program pemerintah lainnya.
“Makanya ketika dipihakketigakan, anggaran (perawatan stadion) bisa difungsikan ke program-program lain oleh pemerintah daerah, itu yang pertama. Yang kedua, adalah adanya PAD (pendapatan asli daerah) kepada pemerintah (sebesar) 15 persen,” ungkapnya.
“Ini yang kemudian menjadi pertimbangan mendasar kami. Prinsip kami adalah bagaimana stadion itu wajib dipihakketigakan,” imbuh mantan aktivis PMII tersebut.
Sahur juga menjelaskan mengenai pertanyaan LSM soal penunjukan Madura United sebagai pengelola stadion oleh pemerintah setempat saat itu.
“Kenapa harus Madura United yang dipertanyakan oleh Gapura waktu itu, setelah dijabarkan oleh Dispora dan keuangan, kami juga menindaklanjuti dengan komunikasi ternyata yang mengajukan itu satu-satunya Madura United, dan Madura United kepunyaan warga Madura, karena kita stadion yang insyaallah layak berharap bagaimana tetap dipihakketigakan,” ujarnya.
“Jadi kami meminta bahwa kerjasama ini dilanjutkan dan mudah-mudahan lebih bermanfaat. Kami berharap, karena MU (Madura United) ini kepunyaan orang Madura dan klub Madura Insya Allah akan memanfaatkan sesuai fungsi dan mengembangkan stadion kita, dan pasti akan memberikan kontribusi PAD yang sangat besar, baik dari sektor pendapatan secara langsung dan pertumbuhan ekonomi yang ada di Pamekasan,” pungkasnya.
Di satu sisi, Sahur membantah isu-isu yang berkembang terkait audiensi Gapura suruhan Komisi IV DPRD. Bahkan dengan tegas Sahur meminta maaf kepada Madura United.
Reporter: Zainol
Editor: Arif