Sampang, (Media Madura) – Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk mewujudkan ketersedian air bersih dan layak minum bagi masyarakat dalam mengatasi kekeringan. Namun hal itu tidak berlaku bagi keberadaan SPAM di Desa Komis, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Pasalnya, saat ini banyak masyarakat di sekitar lokasi justru mengalami krisis air bersih. Padahal, pembangunan SPAM yang menghabiskan dana sebesar Rp 3 miliar itu terbilang baru. Sumber dananya dari APBD tahun anggaran 2016.
“Sangat mubazhir sekali, ada pembangunan SPAM dengan jenis tandon dan pipanisasi di Desa Komis ternyata sampai saat ini tidak bermanfaat meski anggarannya menghabiskan sekitar Rp 3 miliar lebih,” terang Anggota Komisi III DPRD Sampang Anwar Sanusi, Rabu (20/9/2017).
Anwar menilai, keberadaan pembangunan SPAM tepat bersebelahan dengan SMP Negeri 1 Kedungdung itu salah perencanaan. Sebab, semula pembangunan direncanakan akan dilakukan di titik air sumber Pancor Desa Rabasan Kecamatan Kedungdung. Sehingga, terpaksa dibangun di Desa Komis tanpa menjangkau kebutuhan masyarakat secara meluas.
“Ya sekarang tidak bermanfaat, coba dibangun di Pancor pasti menjangkau beberapa desa baik desa Daleman, Gunung Eleh, dan seterusnya, apalagi musim kemarau saat ini,” kata Anwar.
Sementara saat dikonfirmasi Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sampang Siti Muathifah enggan memberikan keterangan.
“Lain waktu saja ya, sekarang saya masih dilapangan,” singkatnya menutup sambungan telepone.
Reporter: Ryan Hariyanto
Editor: Zainol