Sampang, 10/4 (Media Madura) – Belum semua lembaga sekolah di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sebagian besar sekolah masih menggunakan kertas dan pensil (UNKP).
Berdasarkan data kantor Kementerian Agama (Kamenag) Sampang, menyebutkan dari total 86 lembaga sekolah yang menjadi tangungan Kamenag itu sebanyak 30 lembaga Madrasah Aliyah (MA) swasta masih mengikuti ujian kertas dan pensil atau disebut dengan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) tahun 2017.
“Total ada 86 lembaga MA terdiri dari 30 MA swasta menerapkan UNKP dan 56 MA negeri memakai UNBK,” kata Kepala Kamenag Sampang Juhedi saat memantau UN di MAN 1 Sampang, Senin (10/4/2017) pagi.
Juhedi menuturkan, ke-86 lembaga itu terdiri dari 1 MA Negeri Sampang dan 85 MA swasta. Jumlah siswa peserta UNBK dan UNKP sebanyak 3.735 siswa.
Belum bisa melaksanakan UNBK itu dikarenakan adanya kendala, diantaranya fasilitas komputer yang belum memadai di setiap masing-masing sekolah.
“Target kami tahun depan mudah-mudahan bisa UNBK semua,” ucapnya.Â
Pantuan dilapangan, untuk peserta UNKP yang bergabung di penyelenggara MA Negeri 1 Sampang ada lima lembaga MA swasta. Terdiri dari, MA As-Syaahidin, MA Nahdlatut Tholibin, MA Tashwirul Afkar, MA Baitus Sholeh, dan MA Mambaul Ulum Kedungdung. Jumlah peserta sendiri sebanyak 163 siswa.
Sementara itu, satu dari 30 lembaga MA yang menerapkan UNKP yaitu MA Tashwirul Afkar Kecamatan Kedungdung. Alasan belum bisa melakukan UNBK itu selain terkendala fasilitas komputer juga belum adanya persiapan dari para peserta.
“Waktunya juga mepet dan semoga tahun depan kami usahakan gelar UNBK,” jelas Hasbullah guru MA Tashwirul Afkar.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor: Ahmadi