Sumenep, 14/2 (Media Madura) – Buku materi pelajaran (Mapel) Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menjadi perbincangan ramai (viral) di berbagai grup media sosial (Medsos), kini sudah sampai ke telinga Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS).
Untuk itu, Badrul salah satu anggota DPKS Sumenep angkat bicara, pihaknya meminta Dinas Pendidikan setempat lebih selektif soal penerimaan buku-buku Mapel, utamanya buku pendidikan agama.
“Jika itu benar, Dinas Pendidikan harus bertanggungjawab atas beredarnya buku-buku berisi ajaran syiah di Sumenep. Karena, buku tersebut nantinya bisa meracuni pola pikir anak didik kita,” katanya, Selasa (14/2/2017).
Sementara itu, Junaidi selaku Kepala SMK Lenteng, mengaku belum menemukan buku Mapel di lembaganya yang berisi ajaran syiah tersebut.
Kendati demikian, pihaknya berjanji akan terus melakukan kroscek, untuk menemukan buku-buku tersebut.
“Sampai saat ini, saya belum menemukan buku-buku itu. Tapi temuan ini, akan terus saya tindak lanjuti,” paparnya.
Sebelumnya, Distributor buku terbitan Erlangga untuk Sumenep, Edi Susanto mengaku sudah mendengar informasi beredarnya buku terbitan perusahaannya, yang dikabarkan berisi ajaran syiah.
“Kami sudah dapat juga foto-foto buku itu dari teman di Pamekasan, kalau melihat cover bukunya memang betul itu terbitan perusahaan kami. Cuman, isinya kok terpisah-pisah, jadi kami pastikan buku itu bukan hasil layout perusahaan kami,” terangnya.
Bahkan dalam persoalan tersebut, pihaknya mengklaim ada indikasi persaingan bisnis perusahaan penerbitan.
“Kami sudah memegang buku tersebut, dan sudah dikroscek langsung ke penerbit pusat. Ternyata, materinya tidak ada di buku perusahaan kami,” elaknya.
“Kami menilai ini hanya persaingan bisnis saja mas, karena itu dibuat secara terpisah antara cover buku dan isinya,” sambungnya lagi menutup pembicaraan.
Reporter: Panji Agira
Editor: Ahmadi