Pamekasan, 12/1 (Media Madura) – Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Atiqurrahman mengaku penglihatannya masih kabur setelah terkena pukulan oknum anggota polisi saat aksi “Bela Rakyat 121” di kantor DPRD Pamekasan, Kamis (12/1/2017).
Mahasiswa dari Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan merupakan satu dari tujuh aktivis HMI Pamekasan yang terkena pukulan saat kericuan berlangsung.
“Sampai saat ini pandangan saya masih kabur. Kadang bisa melihat kadang tidak. Mata terasa ngilu dan perih,” tutur Atiqurrahman di rumahnya di Desa Sameran, Kecamatan Proppo, Pamekasan.
Sekretaris HMI Komisariat Istiqlal Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan itu merupakan satu dari tujuh aktivis HMI yang terkena pukulan polisi saat aksi “Bela Rakyat 121” itu.
“Kemungkinan pukulan itu mengenai kelopak matanya,” kata Ketua Umum HMI Cabang Pamekasan Chairul Anam.
Menurut Chairul, dari tujuh orang yang terkena pukulan polisi saat membubarkan aksi, hanya Atiqurrahman yang terluka parah.
“Kalau saya hanya kena tendang dan Kabid PAO (Pemberdayaan Aparatur Organisasi) saya terluka,” kata Chairul.
Kericuhan dalam “Aksi Bela Rakyat 121” oleh aktivis HMI Pamekasan itu berawal saat para pengunjuk rasa memaksa agar ditemui langsung oleh Ketua DPRD, Bupati Pamekasan, dan Manajer PLN.
Para aktivis itu menolak ditemui oleh Wakil Ketua DPRD M Suli Faris dan Hermanto, bahkan mereka berupaya merangsek masuk ke kantor DPRD hingga terjadi aksi saling dorong dan berakhir kericuhan antara pengunjuk rasa dengan petugas keamanan dari jajaran Polres Pamekasan. (Ist)