21 C
Madura
Minggu, Januari 12, 2025

Angka Kemiskinan di Pamekasan Turun Jadi 13,8 Persen, Bupati Mas Tamam: Hasil Kerja Keras Masyarakat

Must read

- Advertisement -
Redaksi
Redaksihttps://mediamadura.com
Media online yang menyajikan informasi seputar Madura. Bernaung dibawah PT Media Madura Group.

Pamekasan, (Media Madura) – Angka kemiskinan di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 13,8 persen. Demikian diungkapkan, Bupati Baddrut Tamam.

“Berdasarkan hasil survey badan pusat statistik, pendapatan warga Pamekasan dalam setahun rata-rata Rp 22 juta atau rata-rata Rp 1,9 juta per bulan. Nominal itu menjadi indikator kesejahteraan masyarakat Pamekasan yang meningkat,” katanya.

Kata, Mas Tamam sapaan akrabnya, capaian ini tentu berkat kerja keras dan kerja sama masyarakat atas seluruh program yang dicanangkan pemerintah kabupaten. Bahkan, tingkat kemiskinan Pamekasan paling rendah dibanding tiga kabupaten lain di Madura.

“Kemiskinan kita paling rendah tinggal 13,8 persen. Kabupaten tetangga ada yang 22 persen, ada yang 21 persen, ada yang 19 persen dari jumlah masyarakatnya,” ungkapnya.

“Jadi, mohon maaf Pamekasan jangan dibandingkan dengan kabupaten lain,” imbuh Mas Tamam.

Adapun salah satu faktor yang mendorong kesejahteraan masyarakat Pamekasan adalah adanya program sepuluh ribu pengusaha baru (sapu tangan biru) dengan sistem pelatihan usaha gratis, bantuan alat gratis, bantuan dana dengan bunga nol persen, hingga fasilitasi pemasaran. Akibat program itu, banyak sekali usaha mikro kecil menengah (UMKM) tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.

Kemudian faktor lainnya adalah beasiswa santri, beasiswa kedokteran dan beberapa program lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Adanya beasiswa santri akan meringankan beban orang tua terhadap biaya pendidikan anaknya, sehingga dana yang ada dapat dialokasikan untuk kebutuhan lainnya.

“Pamekasan hebat itu apa indikatornya? UMKM jalan, beasiswa santri jalan, layanan kesehatan gratis ditambah mobil sigap. Ini salah satu indikatornya, bukan indikator yang hoax,” tandasnya.

Dia menyampaikan, banyak desa di daerahnya telah berbondong bondang menggali potensinya menjadi kekuatan ekonomi baru melalui program desa tematik. Ada yang mendeklarasikan sebagai desa UMKM, desa pariwisata, dan beberapa tema lainnya.

“Karena kita memang mendorong pembangunan dari desa-desa, kalau desa makmur maka Pamekasan, Jawa Timur dan Indonesia secara umum akan makmur,” pungkasnya. (Zainol/Arif)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article