Sampang, (Media Madura) – Rencana relokasi rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Mohammad Zyn Sampang mulai dibahas oleh Bupati Sampang H Slamet Junaidi bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) RI di Capital Place, Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Pembahasan tersebut dihadiri Direktur Pengembangan Pendanaan Pembangunan BAPPENAS RI Sri Bagus Guritno, Direktur Eksekutif Bisnis PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Andre Permana, dan Perwakilan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Pemprov Jawa Timur.
Serta, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang dr Abdullah Najich, Direktur RSUD Mohammad Zyn dr Agus Akhmadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sampang Hj Umi Hanik Laili, dan Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Sampang Hj Hurun Ain.
Dalam pemaparannya, Bupati Sampang berharap relokasi rumah sakit diusulkan dengan skema pendanaan stimulus melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Hal ini tak lain sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mengakselerasi pembangunan melalui APBN.
“Terus terang, karena keterbatasan kapasitas fiskal yang dimiliki pemerintah daerah maka diharapkan pemerintah pusat berkenan membantu melalui APBN,” ucap Slamet Junaidi.
Dirinya mengatakan, rumah sakit tersebut nantinya direlokasi ke tempat yang bebas banjir. Pemerintah sudah menyiapkan lahan strategis yang berada dilahan luas serta akses jalan nasional.
Tak hanya itu, alasan lain relokasi RSUD yaitu secara geografis Kabupaten Sampang berada di tengah-tengah kabupaten lain di Madura yang berdekatan dengan Kabupaten Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep.
“Sehingga kami ingin nantinya rumah sakit Sampang setelah direlokasi dengan fasilitas kesehatan yang lengkap menjadi rujukan daerah lain di Madura,” kata Haji Idi sapaan akrap H Slamet Junaidi.
Kemudian, ia menjelaskan arah kebijakan pembangunan di Sampang kini dititik beratkan pada peningkatan ketahanan sosial, pemulihan ekonomi, peningkatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur.
“Salah satu instrumen kebijakan peningkatan ketahanan sosial dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan fasilitas kesehatan yang mamadai,” tuturnya.
Disisi lain, saat ini RSUD dr Mohammad Zyn masih type B yang berdiri ditanah seluas 1,5 hektar.
“Maka mau tidak mau rumah sakit harus direlokasi demi pengembangan kedepan,” terangnya.(Ryn/Zainol)