25.9 C
Madura
Selasa, Mei 13, 2025

Pemkab Sampang Siap Fasilitasi Pemulangan Mantan Pengikut Syiah

Must read

- Advertisement -
Redaksi
Redaksihttps://mediamadura.com
Media online yang menyajikan informasi seputar Madura. Bernaung dibawah PT Media Madura Group.

Sampang, (Media Madura) – Pemerintah Kabupaten Sampang telah siap memfasilitasi pemulangan bagi mantan pengikut ajaran Syiah yang hendak kembali ke kampung halamannya di Desa Karang Gayam, dan Desa Karang Penang, Sampang.

Bupati Sampang H Slamet Junaidi mengatakan, proses pemulangan mantan pengikut Syiah yang kini diungsikan di Rusunawa, Jemondo, Sidoarjo, itu masih menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Soal penanganan penjemputan mantan pengikut Syiah ini sudah On Progres, tapi kita lagi nunggu hasil komunikasi dengan Gubernur Jatim untuk menyusun dan merumuskan konsep penjemputannya seperti apa,” ucap Slamet Junaidi ditemui usai meresmikan Gedung Wicaksana Laghawa Mapolres Sampang, Jumat (14/1/2022).

Berdasarkan informasi, jadwal penjemputan warga Sampang yang menjadi korban konflik SARA tersebut direncanakan pada Januari minggu kedua. Namun hingga kini kabar kepastian penjemputan belum ada kejelasan.

Padahal, seluruh jajaran di tingkat bawah mulai dari tim 5 yakni tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, hingga ulama, telah siap menerima kepulangan mereka ke kampung halaman.

Menurut Haji Idi sapaan akrab Slamet Junaidi, pemerintah daerah sudah memiliki konsep matang dalam rencana penjemputan. Nantinya, perwakilan warga Sampang akan menjemput mantan pengikut Syiah ke Sidoarjo.

Dalam proses pemulangan itu akan mampir di Pendopo Trunojoyo Jalan Wijaya Kusuma, Sampang. Total tahap I proses pemulangan ini akan diikuti sebanyak 26 KK 104 jiwa.

“Ini harus ada rapat bersama antara unsur pimpinan daerah dengan pemerintah provinsi, tapi sampai saat ini kita belum diundang lagi untuk merumuskan proses penjemputan, agenda awal memang paling lambat tanggal 20 Januari,” kata dia.

Secara tegas, Haji Idi menyatakan jika Pemprov Jatim belum juga merespon keinginan ini, maka pemerintah daerah akan tetap memulangkan mantan pengikut Syiah ke Sampang.

Mengingat, ratusan jiwa warga Sampang yang menjadi korban konflik sosial itu juga menjadi tugas dan kewenangan bersama.

“Kalau kita hanya nunggu terus kapan terealisasinya, kita tetap memulangkan mereka karena yang tau situasi dan kondisi dibawah iya kita,” ujarnya.

Pemkab Sampang tak hanya siap memfasilitasi tentang pemulangan, mereka juga diusulkan kepada Pemprov Jatim menerima bantuan program pembangunan rumah layak huni (RLH).

Kemudian, minimal setiap kepala keluarga (KK) diusulkan mendapat pekerjaan di industri pabrik demi membantu kebutuhan ekonomi sehari-hari.

“Tentu jika pihak provinsi masih ada tarik ulur, kami akan ambil alih seluruhnya mulai dari proses pemulangan bahkan siap memakai dana pribadi,” tegas Slamet Junaidi.

“Ini bukan menjadi tanggungjawab daerah saja, melainkan provinsi karena Sampang masih bagian dari Jawa Timur sebagai bentuk koordinasi pemerintah tingkat II ke tingkat I,” imbuhnya.

Seperti diketahui, konflik antara Syiah dan Sunni telah berakhir damai, setelah semua pengikut Syiah berbaiat untuk kembali memeluk ajaran sunni Ahlusunnah wal Jamaah pada November 2020.

Konflik bernuansa SARA di Sampang itu terjadi pada tahun 2012 hingga akhirnya pada 20 Juni 2013 para korban ini diungsikan di Rusunawa, Jemondo, Sidoarjo, Jawa Timur. (Ryan/Zainol)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article