Media Madura – Wakil Ketua DPRD Jatim dari Fraksi Partai Gerindra, Anwar Sadad mengkritisi capaian investasi di Jatim yang sangat tinggi di tingkat nasional, tetapi malah jumlah penganguran juga ikut naik.
Sadad yang juga menjabat sebagai Plt ketua DPD Gerindra Jawa Timur ini menguraikan, tidak hanya jumlah investasi yang tinggi, tetapi perdagangan juga surplus hingga Rp 91 triliun.
“Sebenarnya investasi itu buat siapa? Surplus perdagangan itu menguntungkan siapa?” katanya. Jumat (9/4/2021).
Kritik itu disampaikan oleh Sadad saat menutup Pelatihan Kerja yang digelar UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Pasuruan di Gedung IASS (Ikatan Alumni Santri Sidogiri) Pohjentrek, Pasuruan. Dikatakan, tingginya nilai investasi dan surplus perdagangan menjadi sia-sia jika angka pengangguran tetapi tinggi.
“Semua menjadi sia-sia jika kenyataannya pengangguran malah makin tinggi,” tegasnya. “Ini merupakan ‘warning’ bagi Gubernur dan jajarannya,” tambahnya.
Sebagai Wakil Rakyat Jawa Timur, ia berjanji akan terus mendorong UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertran yang tersebar di 16 lokasi di Jawa Timur untuk memperbanyak volume kegiatan pelatihan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pengangguran baru, kata dia, menyumbang lebih dari dua persen terhadap total pengangguran terbuka yang menyentuh angka 5,26 persen dari keseluruhan angkatan kerja di Jatim sebanyak 21 juta.
Maka ia berharap agar Pemprov Jatim dapat memfasilitasi warganya supaya memiliki keterampilan produktif. Salah satunya dengan membuka BLK milik Pemprov untuk masyarakat.(Ist/Arf)