Sampang, (Media Madura) – Pembangunan gedung rumah sakit daerah (RSD) Ketapang Kabupaten Sampang menghabiskan anggaran Rp 29 miliar bersumber dari APBN. Meski sudah dinyatakan rampung awal tahun 2020, hingga kini rumah sakit plat merah yang berada diwilayah utara Sampang itu belum bisa beroperasi. Rabu (30/9/2020).
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Asrul Sani menyampaikan, rumah sakit Ketapang masih proses pengajuan visitasi akreditasi kepada Pemprov Jatim. Target selesainya pengajuan tersbut diprediksi hingga Oktober. Sampai saat ini pengajuan visitasi akreditasi sebagai persyaratan utama itu belum ada jawaban.
“Kami sudah berupaya untuk sesegera mungkin RSD Ketapang beroperasi, seminggu lalu sudah kirim surat pengajuan visitasi akreditasi, tapi belum ada kepastian kapan,” ucap Asrul.
Sebelum diajukan visitasi, beberapa point perlu disiapkan selain keberadaan gedung. Diantaranya kesiapan dan kelengkapan sarana dan Sumber Daya Manusia (SDM). Bahkan simulasi pelayanan kesehatan juga beberapa kali dilakukan.
Sedangkan, untuk standart tenaga medis sebanyak 160 nakes. Saat ini masih merekrut 26 karyawan. Tetapi dalam aturan baru ketersediaan nakes mencapai 75 persen bisa menangani di RSD Ketapang.
“Makanya kami merekrut 100 nakes dulu sisanya berlanjut dan saat ini kami sudah mempersiapkan empat dokter umum serta tiga dokter spesialis,” jelasnya.
Sementara Husaini (45) warga Desa Ketapang Laok Kecamatan Ketapang berharap rumah sakit diwilayahnya itu segera beroperasi karena menjadi rujukan utama warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Sangat butuh, kalau tidak ada rumah sakit disini harus ke Kota Sampang, kadang kalah ada yang sakit atau kecelakaan sampai ke Pamekesan dan Bangkalan,” harapnya.
Reporter : Ryan
Editor : Zainol