Pamekasan, (Media Madura) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mengaku belum berani melakukan suplai air bersih kepada masyarakat di daerah terdampak kekeringan karena alasan menunggu terbitnya Surat Keputusan (SK) bupati.
Dikatakan oleh Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan, Budi Cahyono, saat ini instansinya tengah melakukan mapping atau pendataan daerah yang sudah terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2019 ini.
“Kemungkinan besar SK bupati soal distribusi air bersih itu terbit dalam minggu ini. Sehingga, realisasinya bisa dilakukan pada awal bulan Agustus 2019,” katanya, Rabu (17/7/2019).
Verifikasi itu dilakukan terhadap 98 desa dari 11 kecamatan terdampak kekeringan yang kemudian diterbitkan SK bupati. SK bupati itu juga berdasarkan update prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur.
“Semoga air yang kami distribusikan nanti bisa dipergunakan sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Karena kami memberikan bantuan itu untuk kebutuhan dasar, bukan untuk bertani atau menyiram,” tandasnya.
Reporter: Ahmad Rifqi
Editor: Zainol