Pamekasan, (Media Madura) – Puluhan pendukung salah satu calon legislatif (Caleg) asal daerah pilihan (Dapil) 4 Pamekasan, Madura, Jawa Timur melaporkan temuan kecurangan Pemilu 2019 ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat, Senin (29/4/2019).
Abd Hadi mengatakan, kedatangannya untuk melaporkan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara di tingkat bawah. Pasalnya, banyak data yang diinput tidak sesuai dengan formulir C1 yang kantonginya.
“Misalnya, di form C1 mendapatkan 10 suara, malah di DA1 bertambah jadi 40. Ini jelas ada permainan,” katanya.
Hadi menambahkan, kecurangan tersebut jelas merugikan caleg jagoannya. Ia mencontohkan formulir C1 caleg jagoannya lebih tinggi perolehannya, namun ketika berada di tingkat kecamatan perolehan suara bergeser.
“Sebut saja, Ubaidillah ini masuk di urutan ketiga, tapi malah tergeser jauh ke urutan ke lima, ini jelas ada kecurangan,” tambahnya.
Oleh karenanya, ia meminta agar Bawaslu memberikan rekomendasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di tiga kecamatan itu. Sebab, selain kecurangan itu, ada orang yang sudah meninggal dan merantau masuk DPT kemudian mencoblos.
“Pertanyaannya masak orang mati dan merantau bisa mencoblos,” tegas Hadi.
Sementara Ketua Bawaslu Pamekasan, Abdullah Saidi mengatakan, setiap laporan yang dilaporkan oleh peserta pemilu akan diproses.
“Setiap laporan pasti ditindaklanjuti, dalam waktu dekat hasilnya (akan) diketahui,” katanya singkat.
Reporter: Ahmad Rifqi
Editor: Zainol