Sampang, (Media Madura) – Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mencatat realisasi investasi di Kota Bahari pada tahun 2018 meningkat dibandingkan tahun 2017 dengan nilai yang dicapai sebesar Rp 385.297.435.000, dari target investasi 380.500.000.000.
“Kalau target investasi tahun 2017 dengan nilai Rp 380.200.000.000 dan realisasinya Rp 338.557.395.124,” kata Kabid Pengendalian Pelaksana dan Informasi Penanaman Modal DPMPTSP Sampang Abd Adim, ditemui Selasa (15/1) kemarin.
Abd Adim mengatakan, terjadi penurunan nilai investasi pada tahun 2017 disebabkan masa transisi proses perijinan yang semula seluruh jenis perijinan ditangani DPMPTSP sesuai Perbup Nomor 60 tahun 2015 tentang pendelegasian sebagai wewenang bupati kepada camat di bidang perijinan melalui program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) ternyata belum berjalan secara optimal.
“Untuk target investasi tahun 2019 ini masih belum ditentukan karena masih melihat pergerakan investasi kita, dalam waktu dekat ini,” jelasnya.
Menurutnya, jika ada perkembangan yang signifikan dipastikan target investasi 2019 akan lebih meningkat dari tahun sebelumnya.
Catatan DPMPTSP Sampang, total realisasi investasi tahun 2017 hingga 2018 yang mencapai ratusan miliar itu berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
“Kalau realisasi investasi di Sampang tidak ada yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), semua PMDN, sedangkan jenis izin atau permodalan paling banyak SIUP Menengah (S.M),” terang Adim.
Sementara untuk mendorong naiknya angka realisasi investasi di Sampang, pemerintah setempat terus memberikan kemudahan perizinan sesuai aturan. Apalagi, pelayanan pengurusan izin usaha bisa dilakukan melalui sistem elektronik atau Online Single Submission (OSS).
“Kami tetap memberikan kemudahan proses perizinan, disamping memang beberapa investor menganggap Sampang jadi potensi wilayah strategis,” ucapnya.
Dirinya menambahkan, pihaknya juga mendorong pergerakan investor agar masuk berinvestasi ke Kabupaten Sampang. Salah satunya melakukan kajian di sektor kepariwisataan.
“Seperti beberapa waktu lalu, kita mengkaji Prospektus Kera Nipa di Banyuates yang selama ini belum tergarap secara maksimal, kita kirim ke Pemerintah Provinsi untuk di eksplor apakah bisa dijadikan destinasi wisata secara maksimal, sehingga ini bisa meningkatkan PAD Sampang,” tandasnya.
Reporter: Ryan Hariyanto
Editor: Ahmadi