Sampang, (Media Madura) – Operasi lalu lintas petugas gabungan yang digelar di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Sampang, Madura, Jawa Timur, tidak pandang bulu. Sejumlah pengendara motor langsung diberhentikan. Mereka diminta untuk menunjukkan kelengkapan surat kendaraan.
Tak terkecuali anggota TNI-AD yang diketahui berdinas di kesatuan Komando Distrik Militer (Kodim) 0828 Sampang.
Pengendara yang memakai kendaraan dinas tersebut kedapatan berboncengan dengan rekannya tanpa menggunakan helm.
Petugas dari Polisi Militer (PM) pun langsung menindak dan memberikan sanksi tilang.
“Anggota TNI-AD Sampang itu yang berbonceng tidak dilengkapi helm standart, kalau surat-surat kendaraan lainnya semua lengkap, nanti penindakan lebih lanjut secara militer diserahkan kepada kesatuannya,” jelas Anggota Sub Denpom V/4-3 Pamekasan Kopral Moh Kholim di Sampang, Selasa (24/7/2018).
Kata Kholim, dalam operasi kali kendaraan sipil yang beratribut stiker militer, diberhentikan untuk kemudian dipaksa dilepas. Hal ini bertujuan agar penempelan atribut TNI dan stiker di kendaraan tidak disalahgunakan.
Pantuan dilapangan, operasi petugas gabungan dari TNI, Polri, Dishub serta Kejaksaan Negeri itu dalam rangka sadar keselamatan dan ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan.
Pelaksana tugas (Plt) Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur UPT LLAJ Kabupaten Bangkalan, Dani Djati Kuncoro di Sampang, mengatakan kegiatan operasi keselamatan bagi pengendara ini merupakan program rutin bulanan yang bekerjasama melibatkan TNI, Polri, dan Kejaksaan setempat.
“Operasi ini tipe A, lokasinya akan berpindah tempat dan penindakan tilang serta sidang ditempat,” ujarnya.
Dani menjelaskan, hasil operasi itu ada 32 pelanggar yang ditindak, terdiri dari 13 roda dua dan 19 roda empat. Rata-rata jenis pelanggaran tidak dilengkapi SIM, uji Kir, dan masa berlaku pajak kendaraan.
Terpisah, Dandim 0828 Sampang Letkol Czi Ary Syahrizal, mengaku kecewa terhadap anggotanya yang masih melanggar lalu lintas. Padahal, dirinya sering memberikan himbuan untuk tetap menjaga ketertiban berlalu lintas.
“Kecewa, pelanggar harus ditindak tapi prosedurnya dengan cara militer itulah gunanya operasi gabungan, ini sekaligus memberikan contoh kepada masyarakat,” tandasnya.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor : Ist