Sumenep, (Media Madura) – Empat korban hilang dari musibah kecelakaan laut di perairan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur akhirnya ditemukan.
Korban ditemukan setelah empat hari dilakukan pencairan oleh jajaran kepolisian yang dipimpin oleh Kapolres Sumenep, Basarnas dan masyarakat setempat.
“Ya, Alhamdulillah semua korban sudah berhasil ditemukan dalam pencarian hari ini dari jam 06.00 sampai 10.00 WIB, hanya saja memang kondisiny la sudah meninggal dunia,” ungkap Kapolres Sumenep, AKBP Fadillah Zulkarnaen, Minggu (11/3/2018).
Adapun empat mayat yang ditemukan atas nama Maya Puspita Dewi, (16). Kondisi mayat korban sudah membusuk, kepala tinggal tengkorak, dan tubuh masih terbungkus baju korban.
Sementara pakaian yang dipakai siswi kelas I MA itu berupa baju lengan panjang motif bulat hitam putih, baju dalam coklat garis-garis, celana traning biru dongker, dan pakai tas selempang kecil hitam.
Kemudian Nur Fadila (16). Ia ditemukan dalam kondisi kulit terkelupas, kepala tinggal tengkorak, lengan kanan lepas engselnya namun masih terbungkus lengan baju korban.
Pakaian yg dipakai korban baju lengan panjang warna hitam putih motif kotak-kotak kecik, bagian bawah pakai rok panjang warna ungu dan bagian dlmnya pakai training warna biru gelap serta celana dalam warna pink kombinasi biru.
Korban berijurltnya atas nama Nur Khalik Mahmudi (17), kondisi mayat masih utuh, kepala tinggal tengkorak, pakai jam tangan ditangan kanan warma coklat, pakai celana dalam warna hijau, pakai baju kemeja lengan pendek warna putih motif bintik hitam.
Lalu korban terakhir bernama Fathul Farihin (17), juga ditemukan dalam kondisi masih utuh, kepala tinggal tengkorak dan ada sisa kukit sebagian dikepala, memakai baju lengan panjang warna krem, memakai kaos dalam warna putih, celana panjang warna krem jenis levis serta pakai celana pendek warna hitam.
“Selanjutnya korban langsung kami serahkan kepada keluarga dan pencariab rrsmi dihentikan,” tandas Fadillah.
Seperti diberitakan, pahu kayu yang celaka bernama ‘Kota Baru’ membawa rombongan Pondok Pesantren Abu Hurairah. Ia mengalami kecelakaan di sekitar perairan Pulau Saredeng Besar, Desa Saseel, dan menyebabkan puluhan santri tenggelam.
Perahu berangkat dari Pulau Sapeken tujuan Desa Tanjung Kiaok Pulau Sepanjang untuk menghadiri pengajian, namun dalamm perjalanan kurang lebih 2 mil perahu kayu dihantam ombak, sehingga miring ke arah kiri, dan sebagian besar penumpang terjatuh ke laut.
“Dari pengakuan pemilik perahu bernama Sahrudin, rombongan berangkat dari Pulau Sapeken sekitar pujul 12.00 WIB, sebelum akhirnya dikabarkan tenggelam sekitar pukul 14.45 WIB,” ujar Kabag Humas Polres Sumenep, AKP Abd Mukid, Jum’at (10/3/2018).
Mengetahui kejadian tersebut, beberapa penumpang dan juru mudi melakukan pertolongan dengan dibantu nelayan yang berada di sekitar lokasi kejadian. Sebagaian penumpang menghubungi keluarganya yang ada di sapeken/darat.
“Kemudian banyak warga yang mendatangi lokasi selanjutnya melakukan pencarian, dari ifentifimasi petugas kami, total penumpang 34 orang, 1 orang juru Mudi, 4 guru pendamping, 20 santri dan 2 orang masih bayi, ” ujar Mukid.
Reporter: Rosy
Editor: Zainol