Sampang, (Media Madura) – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang Syamsul Muarif, menyatakan ada 212 warga Syiah berpotensi menjadi pemilih dalam Pilkada 2018. Hal ini diketahui setelah dilakukan pencocokan dan penilitian (Coklit) Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).
“Kami sudah coklit untuk Pilkada serentak 2018 terhadap korban konflik sosial yang saat ini masih berada di lokasi pengungsian Rusun Puspa Agro Jemundo, Kabupaten Sidoarjo pada 15 Februari lalu,” kata Syamsul, Senin (19/2/2018).
Dikatakan Syamsul, hasil pencoklitan itu sekitar 212 pemilih yang bisa ditemui langsung di lokasi pengungsian tersebut. Dari 212 pemilih terdiri dari 124 pemilih asal warga Desa Blu’uran, Kecamatan Karang Penang dan 88 pemilih asal warga Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben.
“Jadi memang ada 5 KK yang masih belum bisa kita temui langsung pada saat coklit, tetapi kami berkoordinasi dengan koordinatornya untuk menyusul, karena pada saat kita kesana yang bersangkutan sedang ke luar kota,” ungkapnya.
Untuk itu, kemungkinan besar jumlah pemilih di lokasi pengungsian tersebut masih bisa bertambah dari data yang sudah ada.
Dirinya menambahkan, mengacu pada surat edaran nomor 60 tanggal 18 Januari 2018, pihaknya juga akan memfasilitasi mereka dengan tempat pemungutan suara (TPS) terpisah yang dekat dengan lokasi pengungsian tetapi masih di dalam wilayah administrasi Sampang namun tidak di lokasi bekas konflik.
Reporter: Ryan Hariyanto
Editor: Ahmadi