Bangkalan, (Media Madura) – Jelang Pilkada Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, sejumlah kiai sepuh Partai Kebangkitan Bangsa malah undur diri dari kepengurusan. KH Muhammad Faisol Anwar, yang masyhur dengan panggilan Kiai Muham, jadi kiai sepuh pertama yang mundur sebagai Ketua Dewan Syuro.
Pengasuh Pondok Pesantren Kholiliyah Anuroniyah Kelurahan Demangan Timur itu menyatakan mundur saat rapat pleno DPC PKB Bangkalan, Jumat, 5 Januari lalu.
Hari ini, Kamis, 11 Januari. Lima hari setelah Kiai Muham mundur, giliran KH Mas Abdul Adzim Kholili juga dikabarkan mundur sebagai pengurus Dewan Syuro PKB. Untuk mengetahui alasan mundurnya salah satu pengasuh Pondok Pesantren Alfalah Kepang itu.
wartawan mendatangi rumahnya yang terletak di sekitar pesantren, namun Kiai Abdul Adhim tidak di tempat, ia sedang keluar mengisi pengajian. Upaya konfirmasi via telephone pun dilakukan namun belum direspon.
Setelah lama menunggu, wartawan akhirnya ditemui menantu Kiai Abduh yaitu Lora Fathur Rozi. Dia membenarkan mertuanya mundur sebagai pengurus PKB. Alasannya, Kiai Abdul Adhim jenuh dengan dunia politik, dia ingin fokus kembali ke tengah masyarak lewat forum pengajian ke desa-desa.
“Beliau sempat menyampaikan ke saya ingin mundur dari politik dan ingin kembali ngisi pengajian saja,” kata dia.
Sementara, dalam Salinan surat pengunduran diri Kiai Mas Abdul Adhim tertera, surat itu dibuat pada 7 Januari atau dua hari setelah Kiai Muham resmi menyatakan mundur sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.
Alasan sebenarnya Kiai Muham dan Kiai Abdul mundur masih menjadi misteri karena keduanya belum bisa diwawancara secara langsung. Yang pasti mundurnya dua kiai ini akan berpengaruh pada kekuatan PKB yang pada Pilkada serentak 2018 memutuskan mengusung pasangan Imam Buchori-Mondir Rofi’i.
Sebab, pesantren Kiai Muham dan Kiai Abdul merupakan pesantren besar dengan ribuan santri dan alumni. Bila mereka mundur dari PKB, maka secara otomatis pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung PKB bakal kehilangan banyak pemilih loyal.
Editor : Mukmin Faisal
Editor : Arif