Bangkalan, (Media Madura) – Hartanto, sopir taksi online asal Surabaya, dijambret di Pasar Burneh, Kabupaten Bangkalan. Dia melawan dan mengejar pelaku.
Nahas yang dialami Hartanto terjadi pada Jumat, 1 November 2017 lalu. Jam 08.00 WIB, Hartanto yang baru beredar, dapat orderan lewat aplikasi. Pemesan atas nama Wahyu, warga Desa Parseh, Kecamatan Socah. Dia minta diantar ke pasar Turi.
Tanpa curiga, Hartanto mengambil order itu dan meluncur ke Bangkalan. Setelah melewati jembatan Suramadu, ia mengontak lagi pemesan karena tak tau arah. Oleh Wahyu diarahkan ke Pasar Burneh dan menunggu disana. Kata Wahyu, disana sudah menunggu Abdul Mujib, 24 tahun, keponakannya.
Hartanto sampai duluan dan menunggu depan pasar. Tak lama Mujib muncul naik sepeda motor. Dia lalu pura-pura pinjam hape Hartanto untuk menelpon pamannya. Saat korban lengah, Mujib bawa kabur hape tersebut.
Hartanto yang tak mengira bakal dijambret, mengejar pelaku. Kira-kira setengah kilometer, diq berhasil memepet pelaku dan langsung menabrakkan mobilnys ke motor pelaku. Mujib dan sepeda motornya pun nyungsep ke semak-semak. Ia terluka parah di lengan kanan dan lecet-lecet di kedua betis dan paha. Mujib kemudian diserahkan ke kantor Polsek Burneh.
Kanit Reskrim Polsek Burneh, Polres Bangkalan, Ipda Arisandi membenarkan penjambretan tersebut. Saat ditanya nama dan alamat pelaku, ia geleng-gelengkan kepala tanda tak habis pikir. “Penjahat di Parseh itu up to date, ada saja akalnya, selalu menemukan modus baru,” kata dia, Rabu, 8 November 2017.
Menurut dia, tak lama setelah Mujib tertangkap, polisi langsung menggrebeg Wahyu di rumahnya Desa Parseh namun gagal. “Dia gak ada di rumah, sudah kabur,” ujar dia.
Penulis : Mukmin Faisal
Editor : Arif