Sumenep, (Media Madura) – Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dan beberapa pesantren lainnya di Sumenep menyisakan cerita kurang elok.
Pasalnya, saat orang nomor satu di Indonesia itu selesai mengisi perayaan Peace Internasional Day yang digelar UN Women dan Wahid Foundation di Ponpes Annuqayah, dikabarkan ada oknum yang menyisipkan kepentingan politik praktis.
Diduga ada penyerahan dukungan 1.000 tanda tangan yang mengatasnamakan santri dan kiai Madura kepada Presiden Jokowi untuk salah satu untuk salah satu bakal calon Gubernur Jatim 2018.
Menanggapi isu tak sedap tersebut, salah satu Pengasuh PP Annuqayah Guluk-guluk Sumenep, KH Abd A’la Basyir angkat bicara. Menurutya, kegiatan Presiden di Madura sama sekali tidak ada kaitannya dengan kegiatan politik praktis.
Bahkan, jika benar ada penyerahan dukungan ke Presiden untuk salah satu Bacagub Jatim dengan atas nama apapun, ia menyebut hal tersebut merupakan tindakan yang tidak sopan dan tidak etis.
“Jadi, sama sekali tidak ada hubungannya dengan dukung-mendukung calon Pilkada atau apapun yang bersifat politik praktis,” tegas kiai A’la, Senin (9/10/2017).
“Saya tidak tahu kejadian itu, karena ketika Presiden keluar dan meninggalkan acara, saya masih di lokasi acara,” sambungnya.
Putra Almarhum KH Achmad Basyir AS ini membantah tudingan bahwa kejadian tersebut (penyerahan 1000 tanda tangan) disaksikan dirinya sebagai Rektor UINSA Surabaya.
“Saya perlu menjelaskan, berita itu tidak benar, dan kejadian itu di luar agenda di acara yang sangat terhormat ini,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi, memang sempat ada upaya semacam kampanye oleh oknum kiai dan pengasuh salah satu Pondok Pesantren di Bangkalan. Ia menyerahkan dukungan 1000 tanda tangan agar Jokowi merestui pencalonan salah satu figur.
“Saya sangat menyesalkan hal itu. Orang yang menyerahkan dokumen itu dan melakukan kegiatan semacam kampanye telah mencederai kegiatan di Pondok Pesantren Annuqayah,” tegasnya.
“Jika dia adalah tamu undangan, maka orang itu adalah tamu yang tidak tahu sopan santun,” tandas Kiai A’la.
Reporter: Rosy
Editor: Ahmadi