Sumenep, 20/9 (Media Madura) – Imunisasi campak dan rubella mendapatkan penolakan dari sejumlah tokoh masyarakat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Penolakan berkaitan vaksin yang tidak berlabel halal. Sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas (Dinas) Kesehatan Sumenep, A Fathoni, Rabu (20/9/2017).
“Sejumlah tokoh masyarakat memang menolak imunisasi campak dan rubella karena alasan vaksin yang tidak berlabel halal,” ungkapnya.
Fathoni mengungkapkan, secara keilmuan vaksin MR itu memang tidak harus pakai label halal, karena memang tidak ada unsur babi seperti yang diisukan.
“Tetapi meski beberapa tokoh menolak, torang tua siswa tetap mau kok. Program ini kan demi kebaikan anak bangsa,” ucapnya.
Namun akibat adanya penolakan imunisasi, cakupannya imunisasi saat ini masih rendah yakni 86 persen, dari target 95 persen pada akhir September 2017 ini.
“Cakupan realisasinya memang rendah. Ini disebabkan oleh adanya sejumlah tokoh masyarakat yang menolaknya,” tuturnya.
Kecamatan yang realisasinya rendah tersebut, diantaranya Kecamatan Talango, Batang-batang, Guluk-guluk, Arjasa dan Kecamatan Masalembu.
Reporter: Rosy
Editor: Ahmadi