Pamekasan, 7/8 (Media Madura) – Break Event Point (BEP) perniagaan tembakau madura bakal naik sebesar Rp 2.000 dari tahun 2016.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Bambang Edy Suprapto. Angka itu berdasarkan perhitungan rata-rata antara tembakau di tanam pada lahan tegalan dan sawah.
“BEP tembakau tahun ini naik sekitar Rp 2000. Lebih besar dari tahun 2016 lalu,” katanya, Senin (7/8/2018).
Ditambahkan oleh Bambang, BEP di tahun 2016 sebesar Rp 32.000 per kilogram. Sementara panen temabakau di tahun 2017 diperkirakan naik menjadi Rp 34.000 per kilogram,” tambahnya.
Dengan memperhatikan cuaca saat ini, Bambang optimis harga tembakau bakal lebih tinggi dari BEP, bahkan dirinya akan berkoordinasi dengan pihak pabrikan agar tembakau petani dibeli dengan harga tinggi.
“Kami perkirakan harga tembakau jauh diatas BEP, namun mahal atau tidaknya bergantung kualitas,” urainya.
Akibat awal tanam pada petani tidak bersamaan, musim panen tembakau 2017 juga mundur dari biasanya. Diperkirakan, aktifitas perniagaan tembakau di Pamekasan mulai akhir Agustus.
“Jika dalam cuara normal panen biasanya awal Agustus, namun tahun ini di akhir Agustus,” tutup Bambang.
Reporter: Rifqi
Editor: Ahmadi