Sampang, 14/6 (Media Madura) – Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017 digelontarkan di Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Tak tanggung-tanggung, pagu anggaran itu sebesar Rp 14 miliar. Salah satunya diperuntukkan bagi kegiatan fisik seperti rehab sedang dan berat pembangunan ruang kelas.
Sayangnya, serapan anggaran DAK dengan anggaran miliar itu disinyalir tak tepat sasaran. Sebab, masih ada keberadaan lembaga sekolah yang rusak berat hingga kondisinya mengancam keselamatan siswa. Seperti di SDN Kotah II beralamat di Desa Kotah Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang.
Sedangkan, sekolah yang masih cukup bagus dan layak mendapat rehab sedang dan berat pembangunan ruang kelas seperti di SDN Banyuayar II di Jalan Mutiara Kelurahan Banyuanyar Kecamatan Kota Sampang.
“Sekolah ini tidak dapat rehab ruang kelas sekolah, hanya di tahun 2015 saja, tapi sekarang kembali rusak karena faktor alam dan belum dapat lagi,” terang Musyawaman salah satu guru SDN Kotak II Jrengik, Rabu (14/6/2017),
Dirinya menuturkan, sementara ini sebanyak 140 siswanya terpaksa dipindah ke ruang kelas yang masih bisa digunakan. Mengingat, dua gedung sekolah itu rusak berat hingga mengancam keselamatan siswa saat mengikuti kegiatan belajar berlangsung.
“Dipindah ke ruang kelas satunya, dan disini ruang kelasnya digabung dengan SMP 1 Atap Jrengik,” katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Arief Budiansor, mengaku bahwa lembaga sekolah di SDN Kotah II tersebut mendapat bantuan rehab yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) 2017.
“Kayaknya dapat rehab tahun ini, cuman bukan dari DAK melainkan DAU, jadi tinggal lembaga sekolah saja menunjuk pihak ketiga atau rekanan yang mengerjakan itu,” singkatnya.
Reporter: Ryan Hariyanto
Editor: Ahmadi