Sumenep, 13/6 (Media Madura) – Gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang berkeliaran di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ternyata mayoritas berasal dari tiga Kecamatan saja.
Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos), bahwa gepeng rata-rata berasal dari Kecamatan Pragaan, Batang-Batang dan Batu Putih.
“Kepada kami, para gepeng yang dirazia mengaku dari Pragaan, Batang-Batang, dan Batuputih,” kata Kadinsos Sumenep, Akh. Aminullah, Selasa, (12/6/2017).
Namun kata dia, tidak semua gepeng yang dirazia merupakan warga Sumenep, melainkan ada yang berasal dari luar Sumenep bahkan luar daerah, termasuk dari Jawa.
“Dari Jawa juga ada, mungkin mereka buangan, karena saat diwawancarai oleh dokter saraf,mereka tidak bisa berbahasa Madura,” tuturnya.
Menurut Minul, untuk menekan maraknya gepeng di Sumenep, utamanya saat bulan Ramadan, Dinsos bersama petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah melakukan razia.
”Seminggu sebelum puasa kami lakukan razia, nanti sepekan sebelum lebaran juga akan lakukan razia,” ungkapnya.
Selanjutnya, dari hasil razia yang dilakukan ada yang langsung dipulangkan ke kampung halamannya setelah dibuktikan surat pernyataan dari sanak keluarga atau kepala desa.
Ada juga, jika dalam waktu empat hari pihak desa maupun keluarganya tidak menjemput, maka akan dikirim ke UPT Dinsos Provinsi Jawa Timur di Kediri.
”Nanti disana akan kami rehabilitasi. Jika dipastikan sudah sembuh, akan diperbolehkan pulang,” tukasnya.
Reporter: Rosy
Editor: Ahmadi