Sumenep, 2/5 (Media Madura) – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur harus sedikit terganggu.
Pasalnya, saat UNBK sesi kedua berlangsung, PLN melakukan pemadaman listrik, tepatnya pukul 11.05 WIB. Akibatnya, sejumlah sekolah penyelenggara UNBK dibuat panik.
Padahal, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, mengaku sudah berkoordinasi dengan PLN dan Telkom agar selama pelaksanaan UNBK berlangsung pelayanan ditingkatkan.
Namun nyatanya, pemadaman masih terjadi dan praktis mengganggu ujian nasional kelas akhir khususnya yang menggunakan komputer.
Beruntung hal tersebut tidak sampai menggagalkan pelaksanaan ujian, karena sekolah sudah mengantisipasi dengan menyediakan mesin jenset atau diesel.
“Kami sudah perintahkan sekolah penyelenggara UNBK untuk menyiapkan jenset, mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu,” kata A. Shadik, Selasa (2/5/2017).
Menurut Shadik, dalam pelaksanaan UNBK kali ini, pihak Telkom maupun PLN sudah ikut mengawasi kelancaran. Jika memang ada kendala, itu murni karena masalah teknis.
“Saya hanya berharap pelaksanan UNBK maupun UNKP (Ujian Nasional bebasis Kertas dan Pensil) dari awal hingga akhir, berjalan dengan lancar,” harapnya.
Seperti diketahui, peserta UN tingkat SMP sederajat Kabupaten Sumenep tahun 2017 sebanyak 15.147 siswa. UN digelar di 173 lembaga, 50 lembaga melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sedangkan 123 lembaga sisanya masih Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
Reporter: Rosy
Editor: Zainol