25.4 C
Madura
Sabtu, September 27, 2025

Kronologi Kericuhan Suporter Madura United Vs Persis Solo: Tuan Rumah Jadi Korban

Must read

- Advertisement -
Redaksi
Redaksihttps://mediamadura.com
Media online yang menyajikan informasi seputar Madura. Bernaung dibawah PT Media Madura Group.

Pamekasan, (Medi Madura) – Pertandingan Madura United kontra Persis Solo dalam Super League yang digelar di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan Pamekasan, Sabtu (9/8/2025), diwarnai kericuhan antar suporter.

Suporter Persis Solo yang harusnya datang untuk bertamu baik-baik justru memicu terjadinya kericuhan. Sikap provokatif dan anarkis mereka pun memakan korban.

Komisaris PT Polana Bola Madura Bersatu, Ziaul Haq menceritakan kronologi sebenarnya kericuhan antar suporter terjadi.

Diceritakan, pada laga Madura United vs Persis Solo, situasi yang semula berjalan normal berubah ricuh setelah sejumlah aksi provokatif dilakukan oleh oknum suporter tim tamu.

Sejak gol pertama, sudah terjadi pelemparan ke arah pemain Madura United yang sedang melakukan pemanasan di tepi lapangan hanya saja pelemprannya masih tidak masif.

“Memasuki proses pemeriksaan VAR untuk gol kedua, saya menyaksikan langsung sejumlah suporter Persis Solo mulai melempar botol minuman ke arah tribun suporter Madura United yang sedang meneriakkan harapan agar gol tersebut dianulir,” katanya.

Salah satu lemparan mengenai kepala Hendra Zulkarnain, salah satu wartawan senior asal Pamekasan yang hadir menggunakan kursi roda di tribun disabilitas VIP Selatan.

“Saat itu, saya kebetulan sedang berada di dekat beliau untuk memberikan dukungan secara langsung dan bersama rekan-rekan media senior lainnya seperti Tabri S Munir yang sekarang menjabat sebagai DPRD di pamekasan, nahasnya, kita juga terkena lemparan botol tersebut,” ungka Zia.

“Saya pada awalnya tidak mau turun ke lapangan karena tidak memakai Id card dan lagi nemani keluarga nonton bersama anak-anak. Namun dengan adanya insiden tersebut, saya secara spontan meminta para suporter untuk menghentikan pelemparan dan kembali ke tempat masing-masing,” imbuhnya.

Pihaknya mengaku turun ke bawah didampingi Ferdy, Media Officer Madura United dan Bryan Media Officer Persis Solo untuk menenangkan situasi tersebut. Alif-alif mendapatkan sambutan baik suporter tim tamu, pihaknya justru menjadi korban pelemparan. “Saya menjadi sasaran lemparan berikutnya hingga mengenai punggung saya,” terang Zia.

“Mereka melempari botol, batu, putung rokok sembari mengatakan rasis kepada saya. Manusia mexicolah, penjual sate kampungan lah Madura anjing lah, dan lain sebagainya,” ucapnya.

Situasi ini kemudian memicu reaksi dari sebagian suporter Madura United yang membalas lemparan tersebut, hingga akhirnya lemparan juga mengarah ke area tribun media dan mengenai rekan-rekan wartawan lainnya.

“Perlu kami sampaikan, tiga hari sebelum pertandingan, manajemen bersama perwakilan seluruh elemen suporter Madura sudah sepakat untuk tidak menghadirkan suporter Persis Solo di Pamekasan demi menjaga keamanan dan sudah disampaikan pula kepada perwakilan suporter (Persis) Solo,” kata Zia.

Namun, permintaan tersebut tidak digubris dengan baik. Buktinya, sekitar sepuluh bus lebih suporter tim tamu tetap datang pada hari pertandingan. “Pelemperan tersebut juga masih berlanjut hingga keluar lapangan,” tuturnya.

Atas insiden ini, Madura United akan segera melaporkan secara resmi kejadian tersebut kepada PT Liga Indonesia Baru untuk ditindaklanjuti sesuai regulasi yang berlaku.

“Kami juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran tim keamanan, baik dari TNI maupun Kepolisian, yang telah sigap dan profesional dalam membantu mengamankan terjadinya perselisihan tersebut, sehingga situasi dapat segera terkendali,” pungkasnya. (*)

spot_img
- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article