Pamekasan, (Media Madura) – Menjelang bulan suci Ramadan, Komisi B DPRD Jatim melakukan berbagai upaya untuk memastikan stok kebutuhan pokok aman. Salah satunya, intens berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) mitra.
Anggota Komisi B DPRD Jatim Alyadi Mustofa mengatakan, menjelang ramadan dan hari raya Idul Fitri 1446 Hijriyah tentunya kebutuhan pokok akan terus meningkat.
Dengan demikian, DPRD Jatim terus meningkatkan koordinasi dengan OPD untuk memastikan stok kebutuhan pokok cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Hasilnya, diketahui bahwa stok beras aman. Bahkan, tidak hanya mencukupi kebutuhan masyarakat Jatim, tetapi juga mampu menopang kebutuhan nasional.
“Stok daging ayam dan telur juga terpantau aman serta juga bisa membantu pemenuhan kebutuhan nasional,” kata politisi senior PKB itu.
Alyadi menyampaikan, monitoring terhadap stok kebutuhan pokok dilakukan secara menyeluruh. Beberapa waktu lalu pihaknya mengecek stok dan harga daging sapi.
Diketahui di lapangan, meski sempat ada serangan penyakit mulut dan kulit (PMK), stok daging sapi aman dan harga stabil. Bahkan, Pemprov Jatim dengan sigap mengatasi penyakit menular yang menimpa sapi tersebut.
“Pada tahun 2022 dan 2023 Pemprov Jatim mendapatkan berbagai penghargaan atas prestasinya dalam menangani kasus PMK,” kata anggota DPRD Jatim tiga periode tersebut.
Alyadi memastikan, monitoring stok kebutuhan pokok seperti beras, daging dan telur akan terus dilakukan. Koordinasi dengan OPD terkait akan digencarkan agar kebutuhan masyarakat dipastikan terpenuhi.
Dengan demikian, masyarakat muslim di Jawa Timur bisa menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari raya Idul Fitri dengan khidmat, tanpa adanya kendala berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pokok.
Alyadi juga berjanji akan menindak tegas bila mana ada agen-agen penyedia kebutuhan pokok bermain harga. Sebab, biasanya pada momen menjelang ramadan, harga bahan pokok di pasaran tiba-tiba melambung tinggi.
“Langkah awal yang kami lakukan adalah memastikan stok bahan pokok aman. Jika masih ada yang main-main dengan harga, tentu akan kami tindak tegas,” tukasnya. (*)