Sampang, (Media Madura) – Seleksi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Karang Penang Oloh, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, disinyalir janggal dan tidak profesional.
Sejumlah warga merupakan peserta seleksi mengamuk di Sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) Karang Penang Oloh, Kamis (4/1/2024) pagi.
Aksi protes sempat diwarnai ketegangan antara peserta dengan PPS. Mereka mengaku kecewa dan protes lantaran namanya tidak dimasukkan sebagai anggota KPPS terpilih dalam Pemilu 2024.
Anehnya, nama-nama yang terpilih justru bukan peserta yang melalui proses pendaftaran ke PPS.
Disinyalir nama tersebut merupakan KPPS siluman dan titipan dari orang berkepentingan.
Apalagi, nama-nama anggota KPPS terpilih berbeda antara hasil yang dirilis KPU Sampang dengan berita acara pleno penetapan calon anggota yang dikeluarkan PPS Karang Penang Oloh.
“Sangat kecewa mas, nama saya gak muncul, tiba-tiba ada nama anggota KPPS siluman yang dikeluarkan KPU melalui PPK, padahal gak pernah daftar itu, kok bisa terpilih,” ucap M Diki Sugianto peserta seleksi KPPS, Kamis.
Diki menyebut, salah satu contoh nama KPPS siluman yang beda itu berada di TPS 36 dan 37 Karang Penang Oloh. Seperti nama Sabawi dan Anis Wati, yang tidak muncul di pleno PPS tetapi justru menjadi KPPS terpilih.
“Inikan sangat aneh, siapa yang menyelipkan nama disitu,” tuturnya.
Maka itu dirinya meminta panitia penyelenggara bersikap jujur dan adil dalam proses seleksi.
Ainor Rifki Fatmala Anggota PPS Karang Penang Oloh mengakui, terdapat 44 nama anggota KPPS terpilih yang tidak sesuai hasil berita acara pleno yang ditetapkan PPS. Menyikapi hal itu, pihaknya akan berkoordinasi dan mengkaji bersama KPU melalui PPK Karang Penang.
“Kita lihat saja nanti hasilnya, semisal itu ada dugaan pelanggaran seleksi KPPS baik secara administrasi maupun syarat formil lainnya harus dikembalikan sesuai aturan,” tegasnya.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor : Arif