Pamekasan, (Media Madura) – Aksi solidaritas untuk rakyat Palestina yang tengah menghadapi agresi meliter Israel, digelar oleh mahasiswa dan masyarakat di Kabupaten Pamekasan. Senin (16/10/2023) pagi.
Dalam aksi itu, massa bergerak dari monumen arek lancor menuju kantor DPRD Pamekasan. Peserta aksi juga menginjak-injak bendera Israel berukuran sekitar 2×4 meter yang dengaja digelar di jalan raya yang dilintasi para pendukung Palestina ini.
Setibanya di depan kantor DPRD Pamekasan, peserta aksi berhenti berorasi dan menggelar salat gaib untuk seluruh warga Palestina yang wafar akibat agresi meliter Israel.
Salah-satu orator dalam aksi itu, Mulazim Kholil mengatakan, aksi tersebut digelar sebagai bentuk solidaritas atas penderitaan rakyat Palestina yang sudah puluhan tahun dijajah oleh Israel.
“Kami mengutuk penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina dan kami meminta agar Pemerintah Indonesia berperan aktif membantu rakyat Palestina,” pintanya.
Sementara itu, ketua DPRD Pamekasan Halili saat menemui masa aksi tersebut menuturkan, pihaknya sangat mendukung aksi yang disuarakan oleh mahasiswa dan masyarakat Pameksan tersebut dalam membela hak-hak rakyat Palestina.
Bahkan, surat tuntutan yang disampikan oleh peserta aksi solidaritas itu akan diantarkan langsung kepada pemerintah pusat tanpa melalui perantara.
Aksi itu menyampaikan sejumlah tuntunan untuk disampaikan kepada pemerintah Republik Indonesia, diantaranya;
1. Meminta agar Pemerintah Republik Indonesia semakin lantang memperjuangkan kemerdekaan Palestina dengan Yarussalem sebagai Ibu Kotanya.
2. Meminta Pemerintah Republik Indonesia agar mendesak kedua negara untuk menahan diri dan segera gencatan senjata.
3. Meminta Pemerintah Indonesia memanggil duta besar A.S dan memmberikan nota protes atas sikap AS yang mendukung penjajahan dan kejahatan Israel.
4. Nenuntut Pemerintah Indonesia untuk proaktif mendukung perjuangan rakyat Palestina sesuai amant UUD 1945 bahwa penjajahan di dunia harus dihapuskan.
5. Mengecam sejumlah media yang tidak berimbang dan bias karena menyebut Hamas sebagai agai teroris sementara tidak kepada Israel yang tindakannya melampaui nalar dan batas-batas kemanusiaan.
6. Mengajak dan mendorong semua negara Arab dan seluruh negara di dunia agar bersatu padu mendukung kemerdekaan Palestina, menjadikan penjajahan sebagai musuh bersama dan harus segera di hapuskan dari muka bum.
7. Mendesak PBB agar segera memberikan sangsi nyata kepada Israel tehadap pelanggaran kemanusian yang sering terjadi Bom Foster putih yang jelas terlarang diluncurkan kepada palestina. (Ist/Arf)