Surabaya, (Media Madua) – Sudah tiga tahun berturut-turut di era Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Jawa Timur konsisten meraih gelar peringkat tertinggi jumlah lulusan SMA/SMK, yang diterima di perguruan tinggi negeri. Utamanya jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Kepala Cabang Dispendik Surabaya, Lutfi Isa Anshori mengungkapkan, sejak sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) mengalami perubahan, pihaknya menggelar simulasi tes SNBT gratis kepada 810 sekolah SMA/SMK di 38 kota/kabupaten untuk mempertahankan gelar tersebut.
“Ini didasari Peraturan Mendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022, untuk itulah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Edubrand menyelenggarakan simulasi UTBK SNBT kemarin, yang di ikuti oleh siswa kelas XII seluruh SMA dan SMK Negeri se-Jawa Timur,” katanya, Kamis (9/2/2023).
Materi simulasi tersebut meliputi tes skolastik, seperti menguji kemampuan penalaran umum, kemampuan memahami bacaan dan menulis serta pengetahuan kuantitatif. Ada juga tes literasi yang meliputi literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, serta penalaran matematika.
“Hasil dari simulasi kemarin akan di analisis, sehingga menjadi data dan dokumen siswa tersebut, yang meliputi nilai statistik, nilai skolastik, nilai literasi, nilai rata-rata dan nilai akhir,” lanjutnya.
Melalui simulasi yang diikuti 18.596 siswa dan siswi, diharapkan mereka dapat memahami kisi-kisi yang diujikan sebelum mengikuti tes SNBT, yang rencana pendaftarannya dibuka pada 23 Maret hingga 14 April 2023 mendatang.
“Simulasi ini bermanfaat bagi siswa karena siswa akan mengetahui dan memahami jenis bentuk dan tipe soal yang akan dihadapi,” tambahnya.
Selain mempertahankan gelar nomor satu jumlah lulusan SMA/SMK terbanyak yang diterima jalur SNPTN skala nasional, simulasi itu juga bertujuan untuk meningkatkan peringkat maupun jumlah satuan pendidikan yang masuk ke TOP 1000 BP3 tahun 2023. Juga
meningkatkan lulusan peserta didik ke perguruan tinggi negeri favorit.
Selain itu, data yang diperoleh dari hasil simulasi dapat dipakai untuk melihat pemetaan pilihan PTN maupun program studi (Prodi) dari siswa. Bagi guru ini bisa ditindaklanjuti dengan pendampingan siswa.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat dan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan posisi Jawa Timur sebagai rangking tertinggi jumlah lulusan yang diterima di PTN se-Indonesia,” tandasnya.
Sementara VP East Indonesia Edubrand, Abdul Jalal menambahkan, simulasi tersebut akan bermanfaat bagi sekolah dan pelajar. Sekolah bakal mendapat benefit berupa pengetahuan kesiapan siswa yang minat masuk PTN melalui SNBT.
“Selain itu, untuk mengetahui daya serap materi uji tes skolastik, mengukur ketercapaian siswa per materi uji, mengetahui materi uji yang belum tuntas secara klasikal sebagai acuan treatment siswa. Juga untuk mengetahui pemetaan Prodi siswa dan mengetahui potensi daya saing berdasar Prodi yang dipilih siswa,” tuturnya.
Sedangkan, tambah Abdul Jalal, benefit bagi siswa ialah: mendapat gladi bersih SNBT, mendapat pembahasan soal setiap materi uji yang bisa dijadikan suplemen materi belajar mandiri untuk persiapan tes.
“Serta supaya siswa mengetahui pola soal tes SNBT dengan kisi-kisi yang terupdate dan mengetahui peringkat nasional, mengetahui pemetaan Prodi siswa lain untuk mengetahui potensi daya saing berdasar Prodi yang dipilih,” pungkas pria yang akrab dipanggil Je itu.(Rls/MM)