Pamekasan, (Media Madura) – Usai memberikan kuliah umum di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bertolak ke Kantor Bakorwil, Pamekasan, Selasa (18/1/2022) sore.
Mantan Menteri Sosial RI itu, bertemu dengan ratusan kepala sekolah SMA Swasta se Kabupaten Pamekasan. Acara pertemuan itu bertajuk, Pembinaan kepada Kepala Sekolah SMA Swasta se Kabupaten Pamekasan.
Pembinaan dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan dan keahlian siswa, khususnya di bumi Gerbang Salam.
Gubernur Khofifah di depan para kepala sekolah mengaku tidak mudah mengantarkan siswa untuk sukses. Namun, ada beberapa konsep yang bisa dilakukan tenaga pendidik, yang dinilainya sangat tepat untuk diterapkan para kepala sekolah kepada siswa.
Khofifah kemudian menceritakan pengalamannya saat mengunjungi salah satu SMA Negeri di Jakarta.
“Ada sekolah yang hampir 100 persen atau 100 persen bahkan murid-murid di sekolah itu diterima dipelbagai perguruan tinggi yang strategis,” katanya.
Pihaknya mengaku penasaran dengan “jurus jitu” yang diterapkan pihak sekolah kepada siswa di sana. Setelah mendapatkan jawaban atas rasa penasaranya tersebut, ternyata siswa-siswa di sekolah tersebut, menurut Khofifah, mayoritas mengikuti bimbingan belajar (bimbel) di luar jam sekolah.
“Suatu saat saya ikut mengantarkan anaknya kawan saya, di sekolah yang dikenal sangat favorit di Jakarta itu. Ketika saya lihat sekolah ini tidak ada sesuatu yang luar biasa, saya kemudian berkesempatan tanya ke beberapa guru, apa kelebihan dari sekolah di sini?,” tanya Khofifah.
“Lalu guru tersebut menjawab yang hebat adalah anak-anaknya, ini yang saya maksud ruh input. Anak di sekolah ini kalau saya sebut SMA Negeri 8 di Jakarta. Anak di SMA ini tidak ada yang tidak mengikuti Bimbel di luar jam pelajaran,” imbuhnya.
Tidak berhenti di situ, Gubernur Khofifah terus mengorek informasi dari rekannya tentang kelebihan lain para siswa di sekolah itu.
“Lalu anaknya teman saya diterima (di SMAN 8 Jakarta), setahun kemudian saya tanya kepada ibunya, jadi rupanya memang jam belajar anak-anak ini rata-rata jam belajarnya saja itu sampai jam 8 malam, belum PR-nya. Jadi rata-rata akhirnya mereka belajar sampai jam 2 dini hari,” ujarnya.
“Sekolah ini rata-rata 100 persen diterima di perguruan tinggi negeri karena ruh inputnya. Inputnya memang anak-anak yang sangat kualifate dan anak-anak yang memang punya semangat yang luar biasa,” punkas Khofifah. (Zainol/Arif)