Sampang, (Media Madura) – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Asroni menyatakan, penyaluran bantuan air bersih terhadap desa terdampak kekeringan terkendala SK Bupati Sampang.
“Kita belum salurkan air karena SK Bupati Sampang belum keluar, tapi nama-nama desa terdampak sudah terdata,” ucap Asroni, Kamis (9/9/2021) kemarin.
Menurut dia, SK itu nantinya mengatur segala teknis penyaluran termasuk stok tangki air setiap desa. BPBD akan memprioritaskan desa yang benar-benar terdampak kekeringan.
“Setelah SK turun kita ajukan nota harga per tangki ke PDAM, droping air bersih diambilkan dari jangkauan yang tidak jauh dari desa terdampak demi efisiensi anggaran,” tutur Asroni.
Dijelaskannya, wilayah terdampak kekeringan dengan status kering kritis mencapai 75 desa tersebar di 11 kecamatan. Sementara 3 kecamatan tidak terdampak yaitu Kecamatan Omben, Camplong, dan Ketapang.
Asroni menuturkan, untuk 11 kecamatan yang keseluruhan desanya mengalami kekeringan hanya 4 kecamatan yakni Sreseh, Pangarengan, Tambelangan, dan Karang Penang.
“Untuk lainnya tidak semua desa di kecamatan mengalami kekeringan seperti Kecamatan Kedungdung dan lainnya,” ungkapnya.
Reporter : Ryan
Editor : Zainol