Pamekasan, (Media Madura) – Ummat muslim di Indonesia kembali kehilangan tokoh ulama panutan. Berita duka kini datang dari salah satu ulama kharismatik Jawa Timur Hadratussyaikh KH Nawawi Abdul Jalil yang wafat pada Ahad (13/6/2021), tepatnya pukul 16.40 WIB.
Kewafatan Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Kraton, Pasuruan di usia 75 tahun tersebut, mengundang duka semua kalangan di nusantara, terutama warga Nahdliyin.
Salah satu duka mendalam disampaikan Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur Aliyadi Mustofa.
Sebagai warga Nahdliyin, Aliyadi mengaku sangat berduka atas wafatnya Kiai Nawawi yang sampai saat ini masih tercatat sebagai Mustasyar PBNU.
“Beliau adalah ulama besar panutan ummat yang tetap tawadu’ dan zuhud atau sederhana, tidak membeda-bedakan antar sesama,” ungkapnya, Minggu (13/5/2021).
Menurut Aliyadi, ulama kharismatik ini tidak pernah menunjukkan kebesarannya kepada siapapun. Kiai Nawawi selalu menampakkan kesederhanaan.
Tidak salah jika beliau menjadi panutan ummat. Bahkan, ulama sepuh dan alim ini juga berhasil mencetak alumni menjadi ulama, kiai dan da’i kondang.
Bagi Aliyadi, Kiai Nawawi merupakan orang yang ikhlas sehingga mudah diterima semua kalangan. Terbukti, banyak tokoh-tokoh nasional datang dan sowan kepadanya semasa hidup.
“Beliau selalu mendidik umat dengan hati dan rasa kasih sayang. Beliau ulama yang ikhlas,” ujarnya.