Pamekasan, (Media Madura) – Pemerintah Kabupaten Pamekasan akan menggelar perhelatan akbar yakni Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Jawa Timur. Ajang tersebut digelar di tengah Pandemi COVID-19 yang belum juga usai.
Sehingga, untuk mensukseskan acara besar yang akan digelar pada 3 sampai 13 Nopember tahun 2021 ini, persiapan terus dilakukan dan memastikan setiap hal berjalan sesuai rencana.
Dari agenda tersebut Kabupaten Pamekasan akan banyak kedatangan warga luar dengan jumlah yang bisa mencapai ribuan orang.
Kabag Kesra Setdakab Pamekasan Halifaturrahman mengatakan, saat ini pihaknya mulai mempersiapkan segala kebutuhan agenda besar tersebut.
Dikatakan, meskipun digelar di tengah pandemi COVID-19 tetapi pelaksanaan MTQ tersebut tetap memperhatikan sejumlah hal termasuk penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Dikatakan, berkaca pada penyelenggaraan MTQ tingkat nasional pada tahun 2020 lalu di Maluku Utara, penyelenggaraannya berjalan dengan sukses.
Bahkan, kata dia, jadwal penyelenggaraan MTQ di Pamekasan ini sudah bergeser dari rencana awal, di mana sebelumnya akan digelar pada bulan Oktober dan saat ini digeser ke Bulan Nopember. “Pembukaan digelar tanggal 3 Nopember pas hari jadi Pamekasan,” urainya kepada media ini. Rabu (19/05/2021) siang.
Tetapi, kata Halifaturrahman, terkait acara pendukung lainnya, masih akan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim, apakah akan digelar atau tidak.
“Berkaca pada MTQ nasional, penyelenggaraan tetap segelar secara Off line. Oleh karena itu dibagi dalam banyak tempat. Ada 12 venue. Di pembukaan itu dibatasi, termasuk yang nasional itu juga dibatasi, seperti biasanya,” urainya.
Bahkan, kata dia, pawai taaruf dan pameran yang biasanya selalu digelar dalam setiap pelaksanaan MTQ, kali ini kemungkinan tidak digelar karena situasinya yang tidak memungkinkan di tengah pandemi ini.
“Di tingkat nasional tidak digelar, di provinsi ini apakah sama dengan yang nasional kita belum tau. Tetapi tetap kita persiapkan. Venue sudah kita persiapkan,” urainya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan Badrut Tamam mengatakan, Pamekasan telah dua kali menjadi tuan ruamh MTQ. Partama pada tahun 1978 dan yang kedua tahun 2021 ini.
Pada penyelenggaraan MTQ ini Pamekasan akan banyak kedatangan tamu dari luar daerah.
Dia memperkirakan tiap kabupaten di Jatim akan mengirimkan kafilah yang anggotanya sekitar 100 orang untuk menghadiri MTQ di Pamekasan ini.
“Kalau ada 38 daerah se Jatim yang hadir, maka berarti akan terdapat sekitar 3800 orang luar Pamekasan yang akan berada di Pamekasan selama event MTQ berlangsung,” katanya.
Banyaknya kedatangan orang luar ke Pamekasan akan menjadi peluang ekonomi bagi Pamekasan, utamanya dalam sektor kuliner souvenir maupun sarana penginapan.
“Karena sarana penginapan hotel di Pamekasan terbatas, masyarakat diminta untuk menyediakan sarana itu dan akan disewa oleh panitia MTQ. Kalau masing-masing Kabupaten di Jatim ada 100 orang yang mau datang ke kabupaten ini, dikalikan 38 belum termasuk panitianya, maka ada 3800 orang akan datang di kabupaten ini. Kalau itu di bagi dua karena kamarnya isi dua orang, maka akan butuh 1500 kamar. Nah hotel di sini belum cukup, ayo bekerjasama dengan rakyat, misalnya bangun kampung MTQ, kampung menyewakan rumahnya,” ajaknya.
Moment ini, kata Badrut Tamam, akan menjadi bagian dari brand issue yang akan muncul dipemberitaan berbagai media yang nantinya akan menguntungkan masyarakat Pamekasan, termasuk di dalamnya adalah bagaimana seluruh elemen terkait bisa membangun kerjasama yang baik.(Ist/Arf)