Sampang, (Media Madura) – Keluarga korban pembunuhan meminta agar kasus yang menewaskan Suliman tokoh masyarakat Desa Paopale Laok diusut tuntas oleh pihak kepolisian. Sebab, keluarga menduga ada keterlibatan pembunuh bayaran dalam menghabisi nyawa korban.
Adik korban, Bahrahim saat mendatangi Mapolres Sampang bersama keluarganya mengatakan, kematian kakaknya sudah direncanakan dengan matang hingga menyewa pembunuh bayaran. Dirinya yakin pelaku tak hanya satu orang yakni Haryanto (HO) seperti yang sudah diamankan polisi.
“Saya minta diusut tuntas, siapapun pelakunya mohon diusut tangkap kalau dia terbukti kasih hukuman setimpal,” kata Bahrahim, Selasa (20/4/2021) siang.
Bahrahim tak lain Kepala Desa Paopale Laok ini menuturkan, pernyataan polisi atas pengakuan tersangka HO berbeda jauh dengan fakta kematian Suliman.
Keluarga meyakini korban lebih dulu ditabrak sebelum dibacok pelaku. Karena dilihat dari tanda bekas goresan pada mesin kendaraan yang dinaiki korban, dan ditambah lagi kondisi kaki korban mengalami patah.
“Jadi semua ini sudah direncanakan matang, kematian kakak saya ini pasti melibatkan pembunuh bayaran,” ucapnya.
“Sangat tidak masuk akal alasan bahwa korban diklakson oleh pelaku lantaran tidak mau minggir, di lokasi kejadian bisa dilihat arah dua kendaraan itu berbeda,” tutur Bahrahim.
Tak hanya itu, pihak keluarga juga yakin mobil Avanza warna merah nopol M 1714 HE yang dikendarai para pelaku sudah membuntuti perjalanan korban.
Bahkan mobil tersebut pernah terlihat mondar-mandir di sekitar depan rumah korban sebelum peristiwa pembunuhan.
“Sesaat mau kejadian mobil itu tancap gas lewat depan rumah menandakan mengejar sesuatu,” ujar Bahrahim.
Keluarga korban menegaskan, kasus pembunuhan ini bukan dilatarbelakangi omongan korban yang sempat beredar di media sosial.
“Bukan soal itu, mungkin ada persoalan lain, tapi apapun nanti hasilnya kita tetap menghormati penyelidikan polisi,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, sebenarnya penangkapan terhadap HO masih simpang siur. Identitas tersangka terungkap karena ada bukti dompet yang tertinggal di dalam mobil Avanza.
“Tersangka itu ditangkap karena ada dompet berisi identitas KTP HO tertinggal disana, tapi mudah-mudahan pelaku yang lain segera terungkap,” sambung dia.
Sebelumnya, Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz saat konferensi pers menuturkan, polisi masih terus melakukan penyelidikan kasus pembunuhan yang menyebabkan Suliman merenggang nyawa. Diakuinya polisi minim saksi untuk dapat mengungkap kasus tersebut.
“Masih kita dalami terus kasus ini, karena minimnya saksi sehingga masih menangkap satu pelaku dan dua orang kita tetapkan DPO,” ungkap Kapolres.
Kasus pembunuhan Suliman, polisi berhasil mengamankan barang bukti pakaian korban, motor Yamaha RX-KING warna hitam nopol 3428 PA, satu unit handphone Nokia, dan sebilah celurit. Sedangkan barang bukti diduga milik pelaku sebilah celurit, dompet kulit warna cokelat, dan mobil Avanza warna merah nopol M 1714 HE.
Reporter : Ryan
Editor : Zainol