Pamekasan (Media Madura) – Sekolah Jurnalistik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan tetap digelar selama bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah kali ini, sebagaimana hari-hari biasanya.
“Setiap hari Senin, sekolah tetap masuk sebagaimana biasanya, meski bulan Ramadhan. Hanya saja waktunya berubah lebih maju dua jam. Jika sebelumnya mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB, di bulan suci Ramadhan ini mulai pukul 12.00 hingga pukul 15.00 WIB,” kata administrator Sekolah Jurnalistik PWI Pamekasan Hasibudin di kantor PWI di Jalan Ronggosukowati Nomor 13 Pamekasan, Senin (19/4/2021).
Pada pertemuan pertama itu, Direktur JTV Madura Ahmad Saleh menjadi pemateri. Ia menyampaikan materi tentang teknik wawancara berita televisi, pola penyampaian laporan langsung dari lapangan, kebutuhan pokok berita televisi yang harus dilengkapi reporter di lapangan, serta teknik wawancara efektif guna memperoleh informasi yang diinginkan oleh sang reporter.
Soleh juga sempat menyinggung teknik pengambilan gambar untuk berita televisi yang sesuai dengan standar pemberitaan yang dibutuhkan oleh pemirsa. “Gambar TV itu beda dengan gambar dokumentasi atau gambar untuk diunggah di media sosial, bukan rool atau pening, tapi ‘cut to cut‘,” kata direktur televisi lokal asal Poteran, Tlango, Sumenep, Madura itu.
Siswa peserta sekolah jurnalistik ini juga dibekali tentang pentingnya mempersiapkan banyak hal yang berkaitan dengan materi yang hendak diwawancarai kepada narasumber, disamping gambar yang bagus, dan etika menghadapi narasumber.
Pertemuan kali ini merupakan pertemuan keenam, dari delapan kali pertemuan yang dijadwakan PWI Pamekasan pada sekolah jurnalistik angkatan pertama yang dimulai pada 15 Maret 2021 tersebut.
Total jumlah peserta yang menjadi siswa pada sekolah jurnalistik angkatan pertama ini sebanyak 13 orang dari dua perguruan tinggi di Pamekasan, yakni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura dan Universitas Madura (Unira) Pamekasan.
Menurut Ketua PWI Pamekasan Abd Aziz, jumlah siswa Sekolah Jurnalistik PWI Pamekasan angkatan pertama itu sengaja dibatasi, karena kini masih dalam situasi pandemi COVID-19.
“Jumah peserta angkatan pertama ini menyesuaikan dengan prokes, apalagi kapasitas ruang pelatihan di kantor PWI Pamekasan idealnya hanya mampu menampung 30 orang,” ungkapnya.
Sekolah jurnalistik angkatan pertama PWI Pamekasan, dijadwalkan digelar selama tiga bulan kedepan, terhitung sejak Senin (15/3/2021). Terdapat sebanyak 13 orang tercatat sebagai peserta dalam kegiatan yang diisi oleh 15 narasumber dengan beragam materi berbeda.
Pada dua bulan pertama, pola pembelajaran difokuskan pada kajian teori semisal jurnalistik dasar, konsep dasar, bahasa, kode etik hingga sejarah perkembangan jurnalistik. Sedangkan untuk bulan ketiga (Mei 2021), bakal diterapkan pembelajaran praktik lapangan.
Memasuki bulan kedua, peserta diminta memilih jurusan sesuai dengan jenis media yang diinginkan. Baik media cetak, elektronik (radio dan televisi) maupun media online. Sehingga nantinya peserta bakal digembleng materi sesuai dengan jurusan yang mereka pilih, dipandu langsung anggota sesuai dengan tugas dari media berbeda.
Bagi siswa yang memilih radio, materi yang disampaikan narasumber fokus pada media radio dengan didampingi partner dari wartawan radio yang tergabung di PWI Pamekasan, dan demikian juga seterusnya. (Rilis PWI Pamekasan)