Pamekasan, (Media Madura) – Sejumlah anggota DPRD Jawa Timur daerah pemilihan (Dapil) Madura meninjau lokasi tebing longsor di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Senin (1/3/2021) siang.
Sebelumnya diberitakan, bencana longsor terjadi pada Rabu (24/2/2021) pukul 00.30 WIB akibat hujan dengan intensitas tinggi yang melanda hampir 2 jam.
Longsoran tebing setinggi 12 meter tersebut menimpa dua bangunan Pondok Pesantren Annidhomiyah yang tak jauh dari titik lokasi longsor.
Akibat kejadian tersebut, 5 santriwati meninggal dunia, 1 santriwati mengalami patah tulang dan korban selamat berjumlah 1 orang.
Kelima korban meninggal tersebut adalah Santi (14) warga Desa Dukohmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember, Nur Azizah (13) warga Desa Dukohmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember, dan Siti Komariyah (17) warga Desa Palampang, Kecematan Sumber Jambi, Jember, Jawa Timur.
Selanjutnya, korban meninggal dunia dari Kabupaten Sampang bernama Robiatul Adawiyah (14) asal Desa Poreh, Kecamatan Karangpenang. Terakhir, Nabila (12), asal Desa Sempong Barat, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.
“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa santriwati Ponpes Annidhomiyah. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” kata juru bicara anggota DRPD Jatim Dapil Madura, Aliyadi Mustofa, Senin (1/3/2021).
Dalam kunjungannya, para wakil rakyat dari lintas partai tersebut juga memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarga korban.
“Kami datang ke sini tidak atas nama satu partai. Kami berlima yang datang ke sini adalah perwakilan dari 12 anggota DPRD Jatim Dapil Madura keseluruhan. Kami semua turut belasungkawa,” tutur Ketua Komisi B DPRD Jatim tersebut.
Gus Aliyadi sapaan akrabnya mengatakan, pihaknya sudah bersepakat memberikan solusi kepada pondok pesantren atas beberapa infrastruktur yang diperlukan agar pendidikan tetap berjalan.
“Akan kita pikirkan bersama ke depan seperti apa, tidak semata-mata kita datang ke sini setelah itu pulang. Ini menjadi beban moral kita semua sebagai wakil rakyat Madura,” ujarnya.
Beberapa kebutuhan fisik yang bisa dibantu oleh DPRD Jawa Timur, menurut Gus Aliyadi, salah satunya lembaga pendidikan atau asrama santri, karena tidak bisa semua kebutuhan dibebankan kepada DPRD.
Termasuk juga adanya rencana relokasi asrama pondok pesantren karena dinilai rawan longsor, Gus Aliyadi berharap pihak pesantren bisa menyiapkan lahan sendiri.
“Menurut saya, kalau ini jadi direlokasi tentu kami berharap kepada pihak pesantren dan masyarakat di sini untuk menyiapkan lokasi, karena tidak mungkin semuanya kita penuhi,” tutup pria asal Sampang tersebut.
Reporter: Zainol
Editor: Arif